REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah tokoh lintas agama serta jajaran pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/5). Berdasarkan pantauan, mereka tampak hadir di Istana Merdeka sekitar pukul 12.30 WIB.
Dalam pertemuan itu, presiden mengajak para tamu untuk makan siang bersama kemudian dilanjutkan berdialog. Kendati demikian, belum diketahui apa yang dibahas dalam pertemuan ini.
Pemanggilan sejumlah tokoh lintas agama ini dilakukan di saat serangkaian serangan terorisme terjadi di sejumlah daerah. Rentetan serangan terorisme ini diawali bentrokan antara narapidana terorisme dengan kepolisian di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Kemudian, sejumlah serangan teroris di Surabaya, Jawa Timur. Penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah juga dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Terakhir, serangan teror terjadi di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Riau pada pagi hari ini.
Tamu tokoh lintas agama yang hadir yakni Nasaruddin Umar, Abdullah Syam, Henriette Hutabarat, Ignatius Suharyo, Ida Pengelingsir Agung Patra Sukahef, Nyoman Udayana Sanggih, Bhikkhu Pannavaro Mahathera, Arif Harsono, Candra Setiawa, serta Uung Sendana.
Tampak hadir pula Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Kepala BPIP Yudi Latief beserta jajaran pengurus BPIP, yakni Romo Benny, Iman Hasiholan Sirait, Sudamek, dan Wisnu BT. Sementara itu, presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menko PMK Puan Maharani, Menkopolhukam Wiranto, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.