Rabu 16 May 2018 03:18 WIB

Anang Prihatin Anak-Anak Terlibat Aksi Teror

Pemerintah harus semakin meningkatkan penguatan pendidikan karakter pada anak didik

Anang Hermansyah.
Foto: republika/agung supriyanto.
Anang Hermansyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menyatakan prihatin terkait pelaku bom bunuh diri yang melibatkan anak-anak usia sekolah. Ia mempertanyakan mengapa sampai anak-anak bisa terlibat.

"Saya prihatin atas keterlibatan anak-anak dalam aksi teror. Ini harus diurai mengapa sampai anak-anak terlibat," kata Anang di Jakarta, Selasa (15/5), terkait serangkaian teror bom bunuh di Surabaya (Jawa Timur) yang melbatkan anak-anak pelaku teror itu.

Dia mengatakan, aksi teror yang terjadi di Surabaya yang melibatkan anak usia pelajar memukul dunia pendidikan di Indonesia. "Harus ada koreksi dalam sistem pembelajaran kepada anak didik," katanya.

Musisi asal Jember ini menyebutkan pemerintah harus semakin meningkatkan penguatan pendidikan karakter pada anak didik yang telah tertuang dalam Perpres No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Sekolah tidak hanya dimaknai belajar ilmu eksakta dan mengejar nilai, namun lebih dari itu menguatkan karakter anak didik.

"Memumbuhkan rasa empati, gotong-royong dan kepedulian. Ini nilai yang harus ditanamkan bagi anak didik," kata Anang.

Selain itu, Anang juga menyoroti hubungan antara pihak sekolah dengan wali siswa. Hubungan pihak sekolah dengan wali siswa harus terbangun dengan baik. Dengan pola komunikasi yang baik, kata Anang, pihak sekolah akan memgetahui kondisi dan latar belakang siswa dan wali siswa.

"Hubungan pihak sekolah dengan wali siswa mestinya terbangun dengan baik. Setidaknya masalah di rumah siswa akan diketahui pihak sekolah," kata Anang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement