REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) optimistis inflasi di Sumatra Barat selama periode Puasa hingga Lebaran 1439 H bisa terkendali. Sejak awal 2018, tingkat inflasi di Sumbar memang tercatat di level rendah. Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar merilis tingkat inflasi Kota Padang selama April 2018 sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.
IP menjelaskan, TPID yang juga melibatkan Bank Indonesia, Perum Bulog, dan Satgas Pangan yang di dalamnya ada kepolisian, akan memastikan pasokan bahan pokok tersedia dan mencukupi. Pemprov Sumbar menggandeng Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan bahan pangan strategis seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, dan daging mencukupi.
"Mudah-mudahan untuk masuk Ramadhan dan Lebaran sudah terkendali (inflasi). Gula, tepung, beras, cukup. Hanya dipantau kalau dalam pergerakan ada sesuatu yang melonjak, kami lakukan pasar murah, operasi pasar," jelas IP usai memimpin rapat TPID di Bank Indonesia Sumbar, Selasa (15/5).
Gubernur juga mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan tarif batas atas khusus rute Padang-Jakarta, pulang-pergi. Langkah ini diambil karena berkaca pada Lebaran 2017 lalu, tarif tiket pesawat menjadi komponen paling wahid sebagai penyebab inflasi.
"Saya sudah bicara dengan Menhub, dan beliau bilang harga Jakarta-Padang harga tertinggi akan diturunkan. Misalnya dulu 2,5 juta sekarang 1,5 juta (tarif teratas)," jelas IP.