Selasa 15 May 2018 17:50 WIB

Stok Kebutuhan Pokok Ramadhan di Jatim Dipastikan Aman

Beberapa komoditas akan mengalami surplus hingga Juli 2018.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Pekerja mengangkut beras impor dari Thailand di gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/3).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pekerja mengangkut beras impor dari Thailand di gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang Ramadhan 1439 H, stok berbagai barang kebutuhan pokok di Jawa Timur dipastikan aman. Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan bahan pokok terjamin stoknya.

"Ketersediaan bahan pokok di Jatim secara keseluruhan sangat cukup, baik itu stoknya maupun yang terdapat di pasar-pasar di kabupaten/kota," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, Selasa (15/5).

Menurut Karwo, beberapa komoditas akan mengalami surplus hingga Juli 2018. Komoditas itu antara lain beras, gula, cabai merah besar, cabai rawit merah, cabai merah keriting, jagung, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam.

Pada 14 Mei 2018, lanjut Karwo, cadangan stok beras di gudang Bulog Jatim mencapai 227.462 ton sedangkan Juli mendatang akan mengalami surplus 859.241 ton. Untuk komoditas gula, stok di gudang Bulog Jatim mencapai 25.762 Ton. Sementara, produksi gula di Jatim per tahun mencapai 1.010.447,1 ton, dengan jumlah konsumsi mencapai 450.000 ton setiap tahun.

(Baca: Harga Ayam di Kota Bandung Capai Rp 40 Ribu per Kilogram)

Untuk cabai merah besar pada Mei lalu, kata dia, Jatim surplus 569 ton. Pada Juli mendatang komoditas ini mengalami surplus 1.635 ton. Kemudian komoditas cabai merah keriting stoknya masih aman dan surplus 13,631 ton pada Juli 2018.

Komoditas lainnya yang juga surplus hingga Juli 2018 adalah jagung dengan surplus 246.254 ton. Bawang merah mengalami surplus 17.426 ton, daging sapi (3.463 ton), daging ayam ras (30,552), dan telur ayam dengan surplus mencapai 88,762 pada Juli mendatang.

"Yang kami impor hanya dua, kedelai dan bawang putih. Untuk kedelai, tingkat konsumsi di Jatim mencapai 410 ribu ton, sedangkan produksinya mencapai 350 ribu ton atau sebanyak 37 persen dari produksi nasional, sehingga masih kurang 60 ribu ton," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement