REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Benda dibungkus kardus bekas air mineral yang ditemukan di emper Masjid Muhajirin di Pamekasan, Pulau Madura dan sempat dievakuasi oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Jawa Timur, ternyata Alquran. Benda mencurigakan itu sebelumnya dilaporkan warga sekitar kepada pihak kepolisian.
"Isinya adalah Alquran, surat Yasin berupa foto kopian," ujar Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Komisaris Polisi Sarpan di Pamekasan, Senin (14/5) malam.
Bungkusan mencurigakan yang sebelumnya dicurigai bom itu dibuka oleh petugas, setelah tim Jihandak Polda Jatim tidak menemukan adanya tanda-tanda bahan peledak aktif di dalam kardus tersebut. Sarpan menjelaskan, benda mencurigakan yang dibungkus kardus bekas air mineral itu sebelumnya sempat dibawa ke lokasi steril di sekitar Mako Brimob Polda Jatim di Jalan Raya Nyalaran, Pamekasan.
"Di sana ada lokasi khusus yang steril dan memang menjadi tempat latihan Brimob. Ternyata setelah dideteksi tidak ada apa-apa, dan ketika dibuka isinya adalah foto kopi Alquran surat Yasin," ujar Sarpan.
Mantan Kasat Narkoba Polres Pamekasan ini menjelaskan, kemungkinan kardus yang berisi Alquran itu, tertinggal oleh pemiliknya saat shalat di masjid itu. "Tapi sampai saat ini belum ada yang mengaku, siapa pemilik kardus yang berisi Alquran ini," ujarnya, menjelaskan.
Benda mencurigakan di emperan Masjid Muhajirin di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang dicugai bom itu, ditemukan warga saat hendak shalat di masjid itu. Warga selanjutnya melaporkan kepada takmir masjid dan takmir melaporkan ke Polsek Tlanakan, Pamekasan.
Warga mencurigai benda itu karena tali pengikat di kardus terlihat seperti kabel. Proses evakuasi sempat memacetkan arus lalu lintas penghubung Kabupaten Sampang dan Pamekasan selama sekitar satu jam lebih.
Tim Jihandak Brimob Polda Jatim tiba di Masjid Muhajirin sekitar pukul 16.30 WIB. Personel pasukan khusus yang berjumlah sekitar 20 orang selanjutnya melakukan persiapan. Seorang di antaranya mengenakan pakaian antibom, sedang personel lainnya langsung melakukan penjagaan di sekitar lokasi masjid.
"Ternyata isinya bukan bom, tapi Alquran surat Yasin. Bagi kami tidak apa-apa dan masyarakat memang patut curiga, mengingat di Surabaya dan Sidoarja saat ini memang sedang diteror bom. Ini namanya antisipasi dini yang telah dilakukan oleh masyarakat," kata Kapolsek Tlanakan AKP Moh Soleh.