REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Setelah teror bom di Surabaya, PT KAI Daop 5 Purwokerto juga ikut meningkatkan pengamanan di stasiun-stasiun yang ada di wilayahnya. Manajer Pengamanan Obyek Vital dan Aset PT KAI Daop 5 Purwokerto Muhammad Safriadi, mengatakan pihaknya memperketat pengamanan di lingkungan stasiun agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
''Tentunya sebagai BUMN yang bergerak dalam layanan jasa transportasi KA, kami juga melakukan pengetatan keamanan tanpa harus mengurangi atau mengabaikan pelayanan,'' ujarnya, Senin (14/5).
Dalam peningkatan aspek keamanan tersebut, Safriadi juga mengaku makin meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan aparat kewilayahan setempat, baik TNI maupun Polri. Hal itu untuk memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi bila ada hal-hal yang mencurigakan.
Sementara terkait dengan kejadian teror bom di Surabaya, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko juga mengimbau semua pengguna jasa kereta api tidak panik dan tidak takut setelah kejadian di Surabaya tersebut.
''Pihak PT KAI telah memperketat pengawasan dan pengamanan di semua lini, mulai dari pintu masuk boarding sampai di dalam stasiun. Hal itu termasuk juga keamanan di atas kereta,'' katanya.
Meski demikian, dia juga meminta para pengguna jasa KA untuk ikut berperan aktif menjaga keamanan. ''Kalau mengetahui atau melihat ada benda ataupun orang yang mencurigakan, segera laporkan kepada petugas. Kami pasti akan langsung menindak lanjuti,'' katanya.
Berkaitan dengan peningkatan keamanan di berbagai stasiun, pada jajaran tenaga keamanan di beberapa stasiun juga diberikan pembinaan dan pelatihan khusus antisipasi keamanan dan ketertiban. Pembinaan dan pelatihan yang diberikan, antara lain berupa teknik pemeriksaan orang dengan menggunakan metal detector dan teknik pemeriksaan kendaraan dengan menggunakan vehicle mirror inspection.