Senin 14 May 2018 17:02 WIB

Smart Drop Box untuk Kelola Sampah Botol Plastik

Sebanyak 1,3 juta ton sampah plastik mencemari lingkungan tiap tahun.

Dengan didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Danone-AQUA, Alfamart, Telkomsel dan Smash meluncurkan Smart Drop Box (SDB) di Car Free Day (CFD) Jakarta, Senin (14/5).
Foto: Istimewa
Dengan didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Danone-AQUA, Alfamart, Telkomsel dan Smash meluncurkan Smart Drop Box (SDB) di Car Free Day (CFD) Jakarta, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Danone-AQUA, Alfamart, Telkomsel dan Smash meluncurkan Smart Drop Box (SDB) di Car Free Day (CFD) Jakarta, Ahad lalu. SDB merupakan tempat sampah pintar yang dilengkapi sistem pemindai barcode botol plastik dan terhubung dengan mySmash, yaitu aplikasi yang membantu pengguna SDB untuk mencatatkan sampah botol yang dikumpulkan dan mendapatkan imbalan poin yang dapat digunakan sebagai pembayaran online.

Sebelumnya, pengguna SDB harus mengunduh aplikasi pada telepon pintar lalu memindai barcode pada botol plastik yang akan dibuang. Setelah sampah botol plastik ini dimasukkan kedalam SDB, maka  akan diberikan imbalan dalam bentuk poin T-Cash (produk e-money Telkomsel). Sejumlah 80 SDB akan ditempatkan di gerai Alfamart wilayah Jakarta dan Tangerang di sepanjang 2018. Sebagai pengenalan awal ke masyarakat, Danone-AQUA sebagai sponsor resmi Asian Games akan menyebar 30 SDB di sekitar venue pertandingan di Jakarta selama perhelatan besar tersebut berlangsung

Melalui inisiatif SDB, Danone-AQUA, Alfamart, Telkomsel dan Smash berkolaborasi membangun model pengelolaan sampah botol plastik PET yang terintegrasi, dengan melibatkan peran aktif konsumen dalam proses awal daur ulang. Smash (Sistem Online Manajemen Sampah) sebagai pengembang aplikasi berperan untuk mendesain dan mengoperasikan sistem online yang terpasang di SDB dan aplikasi mySmash yang digunakan oleh pelanggan.

Smash merupakan platform aplikasi terintegrasi untuk manajemen persampahan di seluruh Indonesia. Adapun Telkomsel, turut mengawal mySmash dalam lahirnya solusi ide tempat sampah pintar berbasis teknologi sebagai bagian dari Program Inkubasi Bisnis. Solusi Smart Drop Box ini pun didukung oleh konektivitas Telkomsel dengan kartu perdana khusus yang didesain untuk konektifitas antar barang (Internet of Things SIM Card).

Alfamart berperan sebagai titik pengumpulan sampah botol plastik melalui jaringan gerainya. Selain itu, Alfamart juga akan mengedukasi dan melakukan pelatihan daur ulang dari sampah botol yang terkumpul menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan di Rumah Albi, yakni ruang komunitas yang disediakan gratis oleh Alfamart untuk kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar toko.

Sementara itu Danone-AQUA akan menyediakan imbalan bagi pengguna SDB dalam bentuk poin T-Cash dan memfasilitasi pengangkutan sampah botol plastik dari SDB ke bank sampah terdekat, untuk kemudian diproses lebih lanjut di Unit Bisnis Daur Ulang/Recycling Business Unit (RBU) yang berada di Tangerang Selatan. Hasil pengelolaan sampah plastik ini kemudian dibawa ke industri daur ulang untuk diubah menjadi bahan baku produk baru, diantaranya tas belanja kain yang dapat menggantikan kantong plastik sekali pakai.

Dalam satu dekade terakhir, plastik menjadi bahan yang paling populer di dunia. Penggunaannya pun meningkat 20 kali lipat dalam 50 tahun terakhir.

Berdasarkan hasil riset Analisis Arus Sampah, Rantai Nilai dan Daur Ulang di Indonesia yang dilakukan oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI) pada 2017, diperkirakan sebanyak 1,3 juta ton sampah plastik mencemari lingkungan tiap tahunnya, termasuk yang ada di lautan. Diprediksi pada 2050, akan lebih banyak jumlah sampah plastik di lautan daripada ikan yang hidup di dalamnya. 

Padahal sampah plastik bisa menjadi bahan baku produk lain jika didaur ulang.  Industri daur ulang plastik saat ini telah berkembang di Indonesia, terutama untuk jenis plastik yang memiliki nilai ekonomis seperti PET dan PP.  Tingkat daur ulang keduanya mencapai lebih dari 60 persen. Langkah awal dan terpenting dalam proses daur ulang adalah proses pengumpulan dan pemilahan yang bisa mencegah sampah plastik mencemari lingkungan. Ini bisa dilakukan oleh setiap individu dari tingkat rumah tangga.

Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengatakan KLHK terus mendorong upaya pengurangan sampah yang dilakukan oleh produsen dan memberikan apresiasi untuk kolaborasi yang dilakukan oleh produsen dengan berbagai pihak dengan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah prosesnya. Bagian yang terpenting adalah menjaga konsistensi dari kolaborasi upaya pengurangan sampah ini sehingga dapat mencapai hasil yang signifikan dan terjamin keberlanjutannya.

"Pengembangan Smart Drop Box merupakan best practice yang patut direplikasi oleh perusahaan-perusahaan lainnya untuk bekerjasama lintas sektor. Keberhasilan program ini nantinya, akan menjadi model pengurangan sampah oleh produsen melalui mekanisme penarikan kembali kemasan, sehingga permasalahan sampah dapat dikelola dari hulu hingga hilir berlandaskan prinsip ekonomi sirkular,” ujarnya.   

Vera Galuh Sugijanto Vice President General Secretary Danone Indonesia, mengatakan kerja sama ini  akan mendorong tumbuhnya masyarakat yang bijak berplastik. “Kami berharap dengan adanya Smart Drop Box, masyarakat menjadi termotivasi untuk melakukan pengumpulan dan pemilahan sampah plastiknya. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi konsumen bahwa sampah plastik dapat didaur ulang dan memiliki nilai ekonomi, serta secara nyata berkontribusi untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. Program ini juga merupakan bagian dari komitmen Danone-AQUA untuk menuju perusahaan yang 100 persen sirkular. Kami menargetkan, pada 2025 kami dapat mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dari yang kami gunakan,” tambah Vera.

Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Ivan Hermawan menjelaskan, sebagai toko komunitas yang dikenal dekat dengan masyarakat, perusahaan menyambut positif kerja sama yang diharapkan bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas, khususnya di sekitar toko Alfamart. “Dengan adanya kolaborasi berkelanjutan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih aware dengan kebersihan lingkungan, terutama yang bersumber dari sampah plastik, sehingga nantinya bisa turut mengurangi permasalahan limbah plastik di Tanah Air. Kami juga mengajak masyarakat agar lebih kreatif mengolah limbah plastik menjadi sesuatu yang bernilai lebih,” ungkapnya.

Vice President Corporate Planning Telkomsel, Andi Kristianto mengatakan Smart Drop Box ini menunjukkan teknologi khususnya IoT bermanfaat dalam mendukung keberlangsungan lingkungan hidup, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas hidup. Implementasi inovasi IoT dalam Smart Drop Box merupakan bagian dari upaya Telkomsel dalam mengakselerasi terbentuknya ekosistem IoT di Indonesia, seiring pesatnya perkembangan IoT di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk melakukan transformasi digital dan senantiasa menjadi yang terdepan dalam menerapkan perkembangan teknologi seluler terkini yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia di masa depan.

Chief Executive Officer Smash, Putra Fajar Alam menjelaskan solusi inovasi Smart Drop Box ini berguna untuk menambah value chain end-to-end upaya kepedulian terhadap lingkungan dengan menggunakan teknologi informasi, yang sudah dijalani Smash semenjak tahun 2015. Dalam mewujudkan mimpinya mengelola 50 persen sampah anorganik yang berkolaborasi dengan Bank Sampah, Smart Drop Box ini akan menjadi salah satu unggulan inovasi agar masyarakat lebih tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement