Senin 14 May 2018 14:39 WIB

Polda NTB: Kita tak Siaga Satu, Tapi Tetap Siaga dan Waspada

Polda NTB dan sejumlah polda lain di seluruh Indonesia meningkatkan kesiapsiagaan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pasukan Brimob Polda NTB  bersiaga (ilustrasi)
Foto: Antara/Rinby
Sejumlah pasukan Brimob Polda NTB bersiaga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Daerah (NTB) meningkatkan pengamanan pascakejadian teror bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.  Kabid Humas Polda NTB AKBP Komang Suartana mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan untuk untuk menjaga situasi dan kondisi di NTB.  "Memang kita siagakan personel dari Polda, Polres, dan penambahan personel dari Brimob satu regu," ujar Komang kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Senin (14/5).

Personel ini akan meningkatkan kewaspadaan dan berjaga-jaga serta berpatroli lebih intens di Polda Polres masing-masing, dengan bantuan dukungan dari Brimob. Komang mengklarifikasi status siaga 1 yang ditetapkan Polda NTB.

Menurutnya, Polda NTB dan sejumlah polda lain di seluruh Indonesia meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, dan ada sejumlah Polda yang menetapkan status siaga 1 seperti di Jawa Timur. "Kita bukan siaga satu ya, kita siaga dan waspada, TR (telegram) dari Mabes Polri, jadi seluruh polda harus siaga," kata Komang.

Polda NTB memberikan pengawasan penuh pada sejumlah titik-titik seperti rumah ibadah, khususnya gereja-gereja di Mataram serta lokasi yang menjadi pusat keramaian warga. "Termasuk juga di bandara dan pelabuhan-pelabuhan ada petugas dari polisi dan TNI," lanjutnya.

Komang mengimbau masyarakat NTB tidak panik dam takut menghadapi teror. Polda NTB mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga keamanan dan melawan aksi teror.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement