Senin 14 May 2018 12:47 WIB

Jokowi Heran Pelaku Terorisme Libatkan Anak-Anak

Jokowi meminta pemerintah menyadarkan masyarakat untuk membasmi terorisme

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait serangan bom yang terjadi di Surabaya, Senin (14/5).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait serangan bom yang terjadi di Surabaya, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku heran terhadap aksi para pelaku terorisme yang tega melakukan serangannya terhadap warga lain. Terlebih, dalam peristiwa ledakan di gereja di Surabaya kemarin, ia menyampaikan terdapat jenazah anak-anak yang merupakan pelaku teror.

Anak-anak tersebut diajak oleh orang tuanya untuk bersama-sama melakukan aksi ledakan bom. Jokowi mengatakan sampai tidak habis pikir mengapa orang tuanya mengajak serja anak-anaknya untuk bom bunuh diri.

"Saya kadang enggak habis berpikir. Saya kemarin melihat langsung pelaku bom di tiga lokasi di Surabaya. Dua anak kecil perempuan berumur 9 dan 12 tahun diberi sabuk bom, diantar ayahnya, kemudian turun di gandeng ibunya, kemudian meledakkan di depan gereja," kata Jokowi saat menghadiri Kongres Luar Biasa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Gedung Sekar Wijayakusuma, Cipayung, Jakarta Timu, Senin (14/5).

Tak hanya bocah perempuan, keluarga pelaku teror tersebut juga membawa dua anak laki-laki lainnya dalam aksi ini. Dua anak laki-laki tersebut meledakkan diri di gereja yang berbeda.

"Anak yang satunya juga sama, yang dua laki-laki masih berumur 18 dan 15 tahun. Naik sepeda motor membawa bom dan meledakkan di gereja yang lain," ucapnya.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah bersama dengan partai politik menyadarkan masyarakat untuk melawan dan membasmi terorisme serta radikalisme. Aparat keamanan dan masyarakat pun juga perlu bersama-sama menjaga keamanan lingkungan.

"Yang namanya radikalisme terorisme menjadi musuh kita bersama dan sekali lagi mari kita bersama-sama menjaga lingkungan kita masing-masing jangan sampai pengaruh dari radikalisme dan terorisme masuk ke wilayah kita," tegas Presiden.

Jokowi pun kemudian mengajak para peserta untuk mendoakan para korban serangan bom yang terjadi baik di Surabaya maupun Sidoarjo. Seperti diketahui, tiga gereja yang menjadi sasaran aksi terorisme ini yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno.

Pelaku bunuh diri merupakan satu keluarga yang memiliki empat orang anak, terdiri dari dua anak perempuan dan dua anak laki-laki.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement