Senin 14 May 2018 10:32 WIB

Polisi Sterilkan TKP Ledakan di Mapolrestabes Surabaya

Polisi belum bisa memastikan jumlah korban dalam ledakan ini

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas berjaga di sekitaran Polrestabes Surabaya
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Petugas berjaga di sekitaran Polrestabes Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pintu masuk Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya diserang teror bom pada Senin (14/5). Ledakan tersebut menambah rentetan panjang teror bom di Kota Pahlawan setelah pada hari sebelumnya, ledakan bom juga terjadi di tiga gereja di Surabaya.

Adanya ledakan di Polrestabes Surabaya pun dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. "Iya benar (ada ledakan di Polrestabes Surabaya). Kejadian tepat pukul 08.50 WIB. Ada korban dalam peristiwa ini," ujar Frans.

Namun demikian Frans belum bisa menjelaskan berapa jumlah korban dan siapa saja yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Menurutnya yang pasti menurutnya sudah ada mobil ambulan yang meluncur ke lokasi.

Berdasarkan pengamatan di lokasi lejadian, petugas dengan ketatnya menjaga tempat lokasi kejadian. Bahkan wilayah steril yang tidak boleh ada masyarakat di dalamnya, diperluas menjadi sekitar 200 meter.

Petugas juga mengimbau masyarakat yang berada di sekitaran Jembatan Merah untuk menjauh ke posisi yang lebih aman. "Tolong masyarakat yang tidak ada kepentingan harap menjauh dari Jembatan Merah. Ini bukan tontonan dan demi keamanan bersama," ujar Petugas.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement