REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur memperketat seleksi penghuni rumah susun. Ini menyusul ledakan bom di salah satu Rusun Wonocolo yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah di Sidoarjo, Senin (14/5), mengatakan pihaknya sudah memerintahkan Satpol PP Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap penghuni rumah susun di wilayah setempat.
"Dengan demikian antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan bisa dilakukan, termasuk adanya kemungkinan aksi bom ini. Kali ini kan namanya sudah kecolongan," ujarnya.
Ia mengatakan pemeriksaan kepada penghuni rumah susun juga akan terus dilakukan supaya petugas bisa dengan mudah mendeteksi kalau ada orang baru yang tinggal di rumah susun itu.
"Termasuk juga penghuni kos-kosan akan dilakukan pengawasan. Oleh karena itu, kepada masyarakat diharapkan bisa turut membantu dengan melaporkan kepada petugas RT setempat kalau ada orang baru sehingga memudahkan pendeteksian petugas," katanya.
Ia mengatakan saat ini di rumah susun tersebut dihuni 70 persen. Sehingga kalau ada ledakan bom, sebagian penghuni langsung dipindahkan ke lokasi yang masih kosong.
"Kami berharap dengan adanya upaya ini, maka hal-hal yang tidak diinginkan bisa diatasi," katanya.
Berdasarkan data, terdapat enam orang yang masih memiliki ikatan keluarga menjadi korban terkait dengan ledakan tersebut. Di mana tiga di antaranya sudah dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Tiga orang yang meninggal, masing-masing Anton Febryanto (47) sebagai kepala keluarga, Puspita Sari (47) istri Anton, Rita Aulia Rahman (17), anak.
Korban selamat Ainur Rahman (15) yang membawa kedua adik perempuannya, masing-masing Faizah Putri (11) dan Garida Huda Akbar (10), saat ini ini dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Pada Ahad (13/5) malam terjadi ledakan di salah satu ruangan di Rumah Susun Wonocolo Blok B Lantai 5. Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dekat dengan perbatasan Kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Ahad (13/5) pagi.