REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Polda Maluku Utara (Malut) menginstruksikan seluruh jajarannya di polres hingga polsek untuk meningkatkan kewaspadaan dan menetapkan siaga satu pasca-bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya yang menewaskan 14 orang.
"Peristiwa Mako Brimob hingga ke Surabaya ini membuat kita berduka dengan serangan teroris dan Kapolri minta Polda seluruh Indonesia siaga satu," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar kepada Antara, Ahad (13/5).
Aparat Kepolisian dikerahkan untuk melakukan pengawalan terhadap jalannya ibadah Minggu petang di sejumlah gereja di Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku. Dia mengatakan, seluruh personelnya saat ini telah diterjunkan ke berbagai tempat ibadah baik itu gereja maupun masjid, musallah dan fasilitas umum lainnya di Malut.
Sedangkan, para personel dari Polda maupun Polres telah diinstruksikan untuk melakukan pengawalan dan pengamanan dengan menempatkan personelnya guna memberi kenyamanan bagi umat nasrani dalam prosesi ibadah di sejumlah gereja di Malut.
Bahkan, personel Brimob dari Polda Malut dengan senjata lengkap di berbagai gereja di Ternate seperti gereja Ayam, Imanuel dan gereja advent di kawasan Tanah Tinggi guna member kenyamanan bagi mereka yang menjalankan ibadah.
Hendri mengatakan, Polda Malut telah menyampaikan imbauan meminta kepada seluruh masyarakat di wilayah Malut hingga kelurahan maupun desa kalau melihat ada orang datang tanpa melapor dan tidak memiliki identitas segera melaporkan ke aparat keamanan setempat.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat di Malutuntuk bersama-sama memerangi dan melawan terorisme serta radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan. "Sebab, dengan kecepatan laporan ini bisa dilakukan secepatnya agar peristiwa yang terjadi di Surabaya maupun Mako Brimob tak terjadi di wilayah Malut," kata Kabid Humas.