REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi Ahad (13/5) pagi. Terduga teroris ini sudah hampir lima bulan mengontrak rumah di kawasan tersebut.
Informasi yang diperoleh, rumah kontarakan ini berada di kawasan yang dekat dengan perumahan warga. Rumah kontrakan tersebut juga berada di daerah yang terdapat banyak pabrik yang mempekerjakan buruh cukup banyak.
"Hampir lima bulan salah satu rumah kontrakan disewa oleh terduga teroris," ujar pemilik rumah kontrakan Nandang Ari (39 tahun). Pengontrak rumah berinisial B yang diduga menjadi salah satu terduga teroris yang meninggal dunia di Cianjur.
Menurut Nandang, B menyewa salah satu rumah kontrakan dengan diantar oleh salah seorang buruh yang bekerja di salah satu pabrik di Sukabumi. Rumah kontrakan yang dimilikinya sebanyak lima unit yang berderet dan disewakan Rp 500 ribu per bulan. Pengontrak rumah berinisial B yang mengaku dari Jakarta ini memilih rumah kontrakan yang berada di ujung.
Nandang menerangkan, ia tidak menaruh curiga terhadap B yang datang ke Sukabumi untuk mencari pekerjaan. Selain itu B juga berencana untuk menikah.
Namun, Nandang mengaku kaget ketika polisi memberitahukan akan menggeledah rumah kontrakan yang ditempati B. "Polisi memberitahu pada Ahad pagi sekitar pukul 09.30 WIB," cetus dia.
Kekagetannya bertambah, ungkap Nandang, karena di kontrakan tersebut ada seorang perempuan. Padahal, sepengetahuannya B masih belum menikah dan tinggal sendiri di sana.
Kanehan ini terjawab setelah Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, perempuan yang berada di rumah tersebut adalah istri MG. Sosok MG merupakan salah satu terduga teroris yang diamankan densus di sekitar rumah kontrakan B pada Ahad pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Warga lainya, Burhan (46) mengaku masyarakat tidak pernah mengobrol dengan B maupun rekannya yang sering ke masjid untuk shalat. "Ke masjid shalat kadang berdua atau berempat tapi terpisah tidak bergabung dengan jemaah masjid," imbuh dia.
Burhan mengatakan, warga juga pernah melihat B lari-lari di sekitar rumahnya atau di lapangan. Namun warga juga tidak menaruh kecurigaan bahwa mereka adalah terduga teroris.