REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Agung Budi Maryoto memberikan keterangan terkait penindakan terhadap terduga anggota kelompok teroris di wilayah Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi, Ahad (13/5). Kapolda Jabar memastikan ada empat orang terduga teroris yang meninggal dunia.
''Saya sengaja datang ke Cianjur supaya tidak ada miss informasi atau kesiampangsiuran berita dalam penegakan hukum,'' ujar Irjen Agung Budi Maryoto kepada wartawan di Cianjur.
Agung mengatakan, Polda Jabar merasa prihatin dan berduka cita atas kejadian di Surabaya yang menyebabkan beberapa orang meninggal dunia serta mengutuk keras. Selanjutnya Polda Jabar membenarkan adanya upaya penegakan hukum terhadap terduga teroris di Cianjur dan Sukabumi.
"Betul sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB, kami melakukan upaya preventif berupa penegakan hukum tegas oleh densus (detasemen khusus) dibantu polda dan polres,'' jelasnya.
Agung menjelaskan, ada empat terduga teroris yang sudah dimonitor akan menyerang markas atau kantor polisi. Setelah melakukan pengintaian atau pembuntutan kata Agung, maka terjadi perlawanan di Terminal atau Pasir Hayam Cianjur. Sehingga densus melakukan penindakan tegas terukur, karena ancaman yang dilakukan terduga teroris.
Dampaknya ungkap Agung, ada empat orang terduga teroris yang meninggal dunia BBR, DCM, AR, dan HS. Jenazah ke empat terduga teroris ini sudah dibawa ke RS Kramat Jati Jakarta. Dari para tersangka diamankan barang bukti antara lain senjata jenis revolver pabrikan, senjata rakitan dengan selongsong peluru ada delapan, pisau yang beracun, berbagai jenis kendaraan seperti Honda Brio, handphone dan sejumlah uang serta ATM.
(Baca juga: Empat Terduga Teroris Menuju Mako Brimob Ditembak Mati)
Agung menuturkan, dari hasil pengembangan TKP Pasir Hayam petugas melakukan penggeledahan di Sukabumi. Di mana polisi mengamankan seorang terduga teroris berinisial MG yang menyerah. Dari terduga teroris MG didapati barang bukti yakni parang, pisau panah, anak panah, buku dan lain-lain.
Kini terduga teroris ini sudah dibawa ke Jakarta. Selain MG, istrinya juga turut serta dibawa petugas kepolisian. Sejumlah langkah ini ujar Agung menunjukkan upaya Polri yang melakukan tindakan tegas dalam penanganan tindalan terorisme.n riga nurul iman