Ahad 13 May 2018 13:08 WIB

Korban Bom Surabaya Bertambah, Delapan Belum Dievakuasi

Delapan korban jiwa lainnya maasih belum dievekasui

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Ratusan petugas kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitaran Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro nomor 146, Tegal Sari, Surabaya.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ratusan petugas kepolisian melakukan penjagaan ketat di sekitaran Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro nomor 146, Tegal Sari, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Kabid Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, sudah ada 10 korban jiwa akibat ledakan di tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5) pagi. Dari kesemua korban, baru dua yang dievakuasi ke dua rumah sakit, yakni RS. Dr. Soetomo dan RS Bedah Surabaya.

Sementara delapan korban jiwa lainnya belum dievakuasi dan masih berada di tempat kejadian perkara. "Sudah 10 yang meninggal dunia. Satu korban berada di RS. Dr. Soetomo, satu di RS Bedah Surabaya dan 8 masih berada di TKP," kata Frans saat menggelar konferensi pers di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Ahad (13/5) siang.

Selain itu, teror bom yang terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya tersebut juga menimbulkan korban luka-luka sebanyak 41 orang. "Sementara ada 41 korban yang masih berada di rumah sakit. Mereka dirawat," ujar Frans.

Kepolisian daerah Jawa Timur pun mendoakan korban-korban yang ada di rumah sakit tersebut bisa segera pulih. Frans juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak menyebarkan gambar ataupun video di tempat kejadian perkara.

Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di Surabaya, Ahad (13/5) pagi. Ledakan bom terjadi di tiga gereja yang ada di sana. Tiga gereja yang dimaksud adalah GKI Diponegoro, GPPS Jalan Arjuna, dan Santa Maria Ngagel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement