Ahad 13 May 2018 11:47 WIB

Soal Bom Gereja, Paloh: Berdampak ke Sektor Lain

Paloh menilai bom gereja menggambarkan ketidakmampuan aparat penegak hukum.

Rep: Agus Rahardjo/ Red: Muhammad Hafil
Suasana parkiran sepeda motor di lokasi ledakan Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).
Foto: Didik Suhartono/Antara
Suasana parkiran sepeda motor di lokasi ledakan Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  ACEH  --Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku kecewa dengan kinerja Badan Intelijen Negara (BIN) yang dianggap gagal mencegah terjadinya bom di Surabaya. Paloh menuturkan, terjadinya bom di gereja pada Ahad (13/5) pagi menggambarkan ketidakmampuan aparat penegak hukum dan badan intelijen bisa bekerja lebih keras lagi.

"Saya tidak mengkritisi hal lain, tapi fokus konsentrasi pada misi bidang tugas yang telah diamanatkan," tegas Paloh di Aceh, Ahad (13/5).

Dia menambahkan, kinerja BIN bisa dibuktikan apakah mampu menangani bahaya terorisme di negeri ini atau tidak dengan kejadian bom yang diduga meledak di sejumlah tempat di Surabaya. Menurutnya, kalau aparat keamanan khususnya BIN tidak mampu menangani bahaya teror, akan muncul kekecewaan, kesedihan bahkan ketakutan pada masyarakat.

Menurut Paloh, kejadian ini memberikan dampak pada sektor lain, misalnya perekonomian nasional bisa terganggu. Ketika ekonomi nasional terganggu, kata dia, bisa berakibat lebih banyak lagi pada kondisi bangsa Indonesia. Paloh meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas dan segera mengganti aparat yang tidak menunjukkan kinerja yang baik.

"Repositioning siapa saja yang perlu. Buktikan negara hadir untuk mengatasi hal itu," tegas.

Selain itu, pemerintah perlu segera bertindak agar kondisi negara tidak terpengaruh lebih luas. Menurut Paloh, kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan partai-partai atau kelompok-kelompok. Yang terpenting, kata dia, pemerintah harus segera memberikan keyakinan pada seluruh rakyat Indonesia bahwa negara mampu mengatasi masalah terorisme ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement