Ahad 13 May 2018 10:20 WIB

Usai Ledakan, Polisi Tutup Jalur yang Dilalui Banyak Orang

Pecahan kaca berserakan di sekitar lokasi ledakan

Rep: Rr Laeny Sulastyawati/ Red: Muhammad Hafil
Bom di sebuah gereja di Surabaya, Ahad (13/5).
Foto: Istimewa
Bom di sebuah gereja di Surabaya, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Banteng Teguh Pribadi (61 tahun) masih terngiang ledakan bom mendengar langsung ledakan bom di Gereja Katolik Santa Maria, Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (13/5) pagi. Teguh yang tinggal di Manyar Sambongan, Surabaya mengaku, saat itu ia akan pergi ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) pagi tadi sekitar jam 07.00 WIB.

Namun, karena ingin membeli air aki, ia sengaja tidak melewati Jalan Ngagel yang menjadi lokasi ledakan bom. Ia sengaja lewat Jalan Kertajaya dan membeli air aki.

Karena ingin membeli bahan bakar motornya, ia sengaja membelinya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ngagel yang dekat dengan gereja tersebut atau berjarak sekitar 200 meter.

"Setelah mengisi bensin dan akan pulang saya mendengar ledakannya. Keras sekali bunyinya, duaarr," katanya saat dihubungi Republika,co.id, Ahad (13/5).

Karena bingung itu suara apa, ia langsung menghampiri sumber suara. Di tempat itu, ia melihat banyak benda- benda seperti kaca, mobil pecah dan berserakan.

"Namun, saya tak lama menyaksikan karena aparat hukum polisi seperti Gegana datang dan mengusir masyarakat di situ," ujarnya.

Akhirnya ia pulang memutar melewati Jalan Ngagel Raya. Ia mengaku tempat-tempat yang banyak massa ditutup polisi seperti Jalan Raya Bungkul, hingga KBS.

Sebelumnya sebuah Ledakan diduga bom terjadi di Gereja Katolik Santa MariaJalan Ngagel Madya nomor 1 Kelurahab Baratajaya Gubeng Surabaya, Ahad (13/5). Diduga ledakan tersebut merupakan bom bunuh diri menggunakan sepeda motor yang terjadi pada pukul 7.15 pagi.

"Benar ada dugaan ledakan bom" ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Ahad (13/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement