REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama mengatakan partainya membuat keputusan untuk berkoalisi dengan Partai Amanat setelah melewati pertimbangan dan istikhoroh. Rhoma menyebut pilihan mereka akhirnya jatuh ke PAN karena merasa punya visi misi dan cita-cita yang sama untuk membela umat dan rakyat.
"Kita banyak kesamaan visi misi bagaimana kelola bangsa ini kemudian juga kesepakatan itu ternyata PAN ini sangat menghargai keberadaan Idaman sehingga kita ini koalisi. Yang pasti PAN Idaman rakyat," kata Rhoma Irama, Sabtu (12/5).
Rhoma menambahkan dengan kepastian deklarasi merapat ke PAN ini, Partai Idaman akan menggiring semua kader mereka di seluruh Indonesia agar sama-sama menjalin kerja sama dengan PAN. Rhoma kemudian menceritakan bagaimana Partai Idaman gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2019.
Kepastian itu didapat Idaman setelah gugatan mereka ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ditolak. Setelah dipastikan gagal ikut Pemilu, Rhoma bertekad tetap akan melibatkan semua kader dan partai Idaman supaya turut terlibat aktif di Pemilu Legislatif dan Pemilu 2019.
Caranya yaitu dengan koalisi dengan partai yang lolos. Sebelum menetapkan pilihan kepada PAN, Rhoma mengaku Idaman sempat berkomunikasi dengan beberapa partai lain seperti PKS dan PPP. Namun pada akhirnya kata Bang Haji pilihan mereka jatuh kepada PAN.
"Kesepakatan bersama yaitu insya Allah akan kita taati bersama karena sebagaimana saya katakan PAN Idaman rakyat," ujar Rhoma.