Sabtu 12 May 2018 13:03 WIB

Survei Paling Tinggi, Demiz: Ini Rezeki Anak Saleh

Menurut Deddy, peningkatan persentase di survei karena rutinnya kampanye di pasar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mulai roadshow ke Sukabumi dengan mendatangi Pasar Ciwangi Kota Sukabumi Jumat (23/2).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mulai roadshow ke Sukabumi dengan mendatangi Pasar Ciwangi Kota Sukabumi Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar semakin optimistis meraih suara terbanyak pada Pilgub Jabar. Hal itu seiring dengan semakin jauhnya perbedaan raihan suara dengan kandidat lain sesuai dengan hasil survei yang dikeluarkan Indonesia Strategic Institut (Instrat).

Seperti diketahui Instrat merilis tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur wakil gubernur Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mencapai 40,5 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan lawan beratnya yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berkisar 29 persen.

Sementara pasangan Sudrajat-Syaikhu berada di posisi ketiga dengan potensi elektabilitas 7,7 persen selisih beberapa persen dengan pasangan TB Hasanudin-Anton memperoleh 4,7 persen.

"Alhamdulillaah perbedaannya jauh, dengan RK jaraknya jauh hampir 11 persen, mungkin ini rejeki anak soleh kali ya," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz, Jumat (11/5).

 

Demiz mengatakan, selama ini respon masyarakat terhadap Deddy-Dedi terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu seiring dengan strategi sosialisasi yang dilakukan oleh tim Deddy-Dedi, para kader partai pengusung dan relawan.

Menurutnya, peningkatan persentase tersebut dikarenakan intensitas kampanye rutin dilakukan di pasar ketimbang membuat kegiatan-kegiatan. Selain rutin kampanye di pasar, ia menduga intensitas kampanye cawagub Dedi Mulyadi ke pelosok-pelosok, jadi pendongkrak elektabilitas.

"Salah satunya itu, kan bertemu dengan sebanyak-banyaknya orang. Orang paling banyak di mana? Ya di pasar," katanya.

Tidak hanya itu saja, kata Demiz, sosialiasi partai dan relawan di daerah terus bergerak menutup potensi perpindahan suara ke calon lain. "Daerah yang mendongkrak itu wilayah satu, dua, tiga dan empat. Semuanya bisa, kegiatan kita masing masing berpisah. Semuanya punya peran," katanya.

Demiz mengakui, modal sosial keartisan yang dijalani bertahun-tahun dan pengalaman wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan, juga menjadi sebab meningkatnya elektabilitas. "Mudah-mudahan ini bisa kita tingkatkan dan pertahankan. Saya punya modal sosial ini ongkos politik jadi murah, ingin berdialog dengan kita dan ini membuat lebih akrab, tidak ada jarak," katanya.

Dikatakan Demiz, raihan suara di Pilgub Jabar 2018 mencapai 54 persen dengan menjaga pola komunikasi dengan masyarakat di daerah-daerah. "Upaya kita bertemu langsung, bersilaturahim ternyata efektif. Sebanyak-banyaknya kita silaturahim ke segala daerah," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement