Jumat 11 May 2018 22:31 WIB

Jelang Pemilukada, Kampanye Hitam Muncul di Kota Bogor

Panwaslu menemukan adanya selebaran yang beredar di sejumlah sudut Kota Bogor .

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi kampanye hitam
Foto: kerikilberlumut.com
Ilustrasi kampanye hitam

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jelang pemilihan kepala daerah (pemilukada) Wali Kota Kota Bogor, panitia pengawas pemilu (Panwaslu) menemukan adanya kampanye hitam. Panwaslu menemukan adanya selebaran yang beredar di sejumlah sudut Kota Bogor menuliskan hal-hal negatif tentang salah satu calon, Bima Arya.

Sebuah selebaran yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Bogor (AMB) menuliskan hal-hal yang menjatuhkan calon petahana Bima Arya. Hal ini menurut Ketua Panwaslu Kota Bogor, Yustinus Eliyas Mau harus disikapi dengan hati-hati dan jangan sampai terjebak.

"Kami sudah dengar mengenai kabar itu, tapi belum terima laporan dari pihak paslon yang disebut. Harus hati-hati jangan terjebak dengan adu domba," ujar Yustinus, Jumat (11/5).

Mengenai masalah tersebut, Panwaslu sedang berkoordinasi dengan kepolisian. Jika memang terbukti ada kampanye hitam yang bertujuan menjatuhkan salah satu pasangan calon (paslon), maka hal tersebut masuk dalam pelanggaran pidana.

Ketua panwaslu Kecamatan (Panwascam) Tanah Sareal Supriantona Siburian pun membenarkan adanya surat kaleng dan beberapa hal yang diduga untuk menjatuhkan salah satu paslon. "Ini merupakan perbuatan yang dilarang oleh UU 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah dan PKPU 4 Tahun 2017 tentang kampanye karena itu bisa diduga black campaign," ujar Anto.

Panwascam sendiri akan memberlakukan patroli malam untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang melanggar UU di atas. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga kondusifitas dan meminimalisir pelanggaran saat kampanye.

Ia juga akan berkoordinasi dengan camat, kepolisian, dan Danramil setempat agar pengawasan bisa lebih maksimal. "Kami tidak main-main dengan sikap oknum tidak bertanggungjawab yang ingin menciderai pesta demokrasi. Kami berharap masyarakat lebih waspada dan tidak terpancing isu SARA, hoaks, dan politik uang," lanjutnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement