REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menutup sementara dengan batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan dilakukan pascaerupsi "freatik" mencapai 5.500 meter di atas puncak Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (11/5).
Pintu pendakian ke puncak Merapi melalui Desa Lencoh Boyolali untuk sementara ditutup dan tidak ada kegiatan pendakian dengan waktu yang belum ditentukan, kata Samsuri, salah satu anggota tim SAR Barameru Desa Lencoh Selo di Boyolali, Jumat.
"Pintu pendakian juga pasang papan bertuliskan pendakian ditutup untuk sementara di Basecamp Lencoh," kata Samsuri.
Menurut dia, jumlah pendaki ada sekitar 160 orang sudah berhasil dievakuasi dan semuanya kondisi selamat. Mereka ada yang mengalami luka lecet-lecet kaki dan trauma karena peristiwa itu.
"Kami mencatat ada sekitar 17 yang lecet-lecet langsung ditangani tim medis. Mereka mengalami lecet karena mereka lari tergesa-gesa saat kejadian posisi di kawasan Pasar Bubrah," kata Samsuri.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinung mengatakan semua pendaki yang berada di kawasan Pasar Bubrah Gunung Merapi sudah berhasil dievakuasi seluruhnya. Total pendaki ada 160 orang semua dalam kondisi selamat.
"Semua pendaki sudah turun dari Pasar Bubrah. Kondisinya selamat. Ada delapan orang pendaki yang luka ringan kemudian ditangani tim medis karena mereka lari terjatuh dan kakinya lecet.
Para pendaki itu, kata dia, panik ketika asap tebal keluar dari puncak Gunung Merapi, dan mereka kemudian berlarian, tetapi hanya luka ringan.