Jumat 11 May 2018 16:14 WIB

Detik-Detik Penusukan Bripka Frenje di Mako Brimob

Pelaku menyimpan sebilah pisau di bawah kemaluannya.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Salah satu pengendara mengambil foto/video gerbang utama Mako Brimob, langsung dihadang petugas, pada Jumat (11/5), pasalnya kegiatan tersebut dilarang sejak insiden di Rutan Mako Brimob.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Salah satu pengendara mengambil foto/video gerbang utama Mako Brimob, langsung dihadang petugas, pada Jumat (11/5), pasalnya kegiatan tersebut dilarang sejak insiden di Rutan Mako Brimob.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengalami kericuhan dan penyanderaan sejak Selasa (8/5) hingga Kamis (10/5), Markas Korps (Mako) Brimob masih belum steril dari gangguan. Pada Jumat (11/5) dini hari, seorang petugas intelijen Brimob, Bripka Marhum Frenje, tewas ditusuk orang.

Kejadian ini bermula pada Jumat pukul 02.29 WIB, ketika Bripka Frenje masih melakukan pengawasan di sekitar Mako Brimob setelah insiden penyanderaan dan kerusuhan. Frenje melihat orang tidak dikenal yang mengamati penjagaan Mako Brimob selama dua jam. Frenje pun meminta bantuan dua rekannya, Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gustri Uce.

"Untuk mem-back up kegiatan meminta keterangan terhadap orang tidak dikenal tersebut," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto dalam keterangan pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (11/5). Orang tersebut diketahui bernama Tendi Sumarno alias TS (23 tahun).

TS dibawa ke salah satu ruangan kantor untuk dimintai keterangan. Ini karena gelagat dan tingkah lakunya dinilai mencurigakan oleh polisi. Setyo menuturkan, petugas sempat melakukan penggeledahan di badan dan tas TS, tetapi tidak ditemukan benda berbahaya apa pun.

TS kemudian dibawa ke Mako Brimob dengan sepeda motor. Setibanya di suatu ruangan kantor, pada saat akan masuk ke salah satu ruangan, TS tiba-tiba mengeluarkan pisau. "Yang ternyata disimpan di bawah alat kemaluannya," kata Setyo.

Pisau itu dikeluarkan saat berjalan menuju ruangan tempat Bripka Frenje berjalan paling depan, diikuti TS, Gustri, dan Rahmat. TS mengejar Frenje yang berada di depan dan menikam di bagian perut. Setelah itu, TS berbalik mengejar dan menyerang Gustri dengan pisau. Namun, Gustri berhasil mengelak dan mengambil tindakan.

TS tewas ditembak. Frenje sempat terluka parah sebelum akhirnya juga tewas. "Setelah menjalani perawatan beberapa saat di rumah sakit, Bripka Marhum Frenje gugur," kata Setyo.

Dari kejadian ini, sebilah pisau diamankan. Hingga saat ini, kepolisian masih menyelidiki latar belakang kejadian tersebut serta menggali lebih dalam identitas dan keterlibatan TS dalam organisasi tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement