Jumat 11 May 2018 11:09 WIB

Harga Bawang Putih dan Telur di DIY Alami Kenaikan

Secara umum dari segi harga dan ketersediaan pasokan relatif masih stabil.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Bawang putih
Foto: pixabay
Bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman bersama TPID DIY dan perwakilan Bank Indonesia baru saja melakukan pantauan harga kebutuan pokok di Pasar Godean. Walau relatif stabil, sudah ditemukan kenaikan harga dari sejumlah komoditas.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Sekda DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, sejumlah komoditas yang alami kenaikan seperti bawang putih sincau dan telur. Namun, ia merasa secara umum dari segi harga dan ketersediaan pasokan relatif masih stabil.

"Kenaikan tersebut yaitu bawang rata-rata lima ribu dari Rp 22.000 per kilogram menjadi Rp 28.000 kilogram, dan telur dari Rp 23.000 per kilogram menjadi Rp 25.000 per kilogram," kata Sugeng, Rabu (9/5) lalu.

Komoditas seperti beras, daging sapi, cabai, minyak goreng dan ikan laut, dirasa masih dalam harga yang stabil. Bahkan, Sugeng mengungkapkan jika komiditi cabai rawit merah alami penurunan dari Rp 20.000 per kilogram jadi Rp 18.000 per kilogram.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Fitriani mengatakan, secara umum harga di Pasar Godean relatif stabil lantaran pasokan dan permintaan yang stabil. Ia malah berani memprediksi kalau komoditas seperti beras akan mengalami penurunan.

Hal itu bisa terjadi jika dilihat dengan harga beras yang stabil dan ketersediaan stok yang tercukupi. Selain itu, tentu kondisi akan dibantu dengan operasi-operasi pasar dari Bulog yang akan menjaga stabilitas harga..

Menurut Sri, yang terpenting tentu saja menjaga pasokan sesuai permintaan selama Ramadhan. Terkait beberapa harga komoditas pasar yang baik, ia mengaku akan melakukan pemantauan terus mulai dari pemasok sampai pengecer di pasar-pasar.

"Kami akan terus pantau dengan pemasok untuk memastikan ketersediaan stok kemudian, kita kerja sama dengan distributor untuk memasukan pasokan sesuai dengan kebutuhan pasar, jika memang kebutuhan di Yogyakarta kurang kita akan kerja sama antar daerah," ujar Sri.

Untuk Kabupaten Sleman sendiri, Pemkab mengupayakan peran koperasi untuk menjaga ketersediaan beras. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Pemkab Sleman, Emmy Retnosari menambahkan, beras-beras petani Sleman akan dikumpulkan di koperasi.

"Agar kemudian didistribusikan ke pasar-pasar yang ada di Sleman, kita harap masyarakat bisa menikmati dan memanfaatkan beras Sleman," kata Emmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement