REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jalan tol ruas Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) dapat dilalui kendaraan pemudik pada arus mudik Lebaran Idul Fitri 1439 H tahun ini. Ruas tol sepanjang 141 kilometer tersebut masih bersifat fungsional untuk mengurai kemacetan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran.
Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Lampung, Didik Suprayitno mengatakan, ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang sekarang masih tahap penyelesaian dapat dilintasi kendaraan yang mudik dari Bakauheni hingga ke berbagai kota di Sumatra. "Juni nanti sudah siap dilalui pemudik," kata Pjs Gubernur Lampung Didik Suprayitno di Bandar Lampung, Kamis (10/5).
Menurut dia, penggunaan ruas jalan tol di Lampung tersebut masih bersifat fungsional, terkait dengan solusi penguraian kemacetan arus lalu lintas selama mudik dan balik Lebaran. Arus kendaraan mudik dan balik yang melintas di Jalan Lintas Tengah, Jalan Lintas Timur, dan Jalan Lintas Barat selalu padat menjelang Idul Fitri. "Jalur lintas tengah masih menjadi jalur utama," katanya.
Menurut Didik, jalan tol sepanjang 141 km tersebut terdiri atas empat paket, yakni Bakauheni - Sidomulyo terdiri atas tiga seksi sepanjang 39,40 km. Paket kedua, Sidomulyo - Kotabaru terdiri atas seksi 4 - 5 sepanjang 40,6 km, paket ketiga Kotabaru - Metro adalah seksi 6 - 7 sepanjang 29 km, dan paket empat Metro - Terbanggi Besar terdiri dari seksi 8 - 9 sepanjang 31,93 km.
Ia mengatakan dari sejumlah paket pembangunan ruas JTTS wilayah Bakauheni Terbanggi Besar tersebut, masih terdapat beberapa titik yang belum terbangun karena terkendala pembebasan lahan. "Namun, secara prinsip JTTS sudah terhubung dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar," ujarnya seusai meninjau progres pembangunan jalan tol di Lampung.
Ada beberapa titik yang perlu penyegeraan pembebasan lahan yakni di Natar dan Batuliman. Didik menyatakan, pembebasan lahan hanya tinggal eksekusi. Ia optimistis dapat dituntaskan dalam dua bulan ke depan. "Untuk Natar, saat ini pemerintah terus melakukan pendekatan secara emosional pada masyarakat agar mereka segera mengambil uang ganti rugi," ujarnya.
Indra, warga DKI Jakarta yang biasa berlebaran di Palembang, Sumatra Selatan menyatakan mendukung pemerintah untuk menggunakan jalan tol di Lampung untuk arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Pasalnya, ia mengatakan arus mudik dari Jawa ke kota-kota di Sumatra jalan lintas yang ada di Lampung selalu padat dan rawan kemacetan.
"Kalau jalan tol sudah dapat dipakai untuk mudik Lebaran itu lebih bagus, karena kendaraan mudik dari Jawa dapat terurai sehingga tidak macet lagi," tutur pegawai negeri di Jakarta.