Kamis 10 May 2018 16:41 WIB

Ditjen PAS: Nusakambangan Sudah Siap Tampung Napi Teroris

155 napi terorisme telah dipindah dari Mako Brimob ke Nusakambangan.

Sejumlah bus brimob yang membawa narapidana berjalan pasca kericuhan yang terjadi di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah bus brimob yang membawa narapidana berjalan pasca kericuhan yang terjadi di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAkARTA -- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian (Ditjen PAS) Hukum dan HAM menyatakan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, siap menerima pindahan 155 narapidana teroris dari Rumah Tahanan Mako Brimob Depok. Pemindahan napi teroris dilakukan pada hari ini.

"Sudah dipersiapkan segala sesuatunya, baik kamar maupun bantuan pengamanannya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto, Kamis (10/5).

Ade mengungkapkan, bahwa pihaknya telah mendapat bantuan keamanan dari Polres dan TNI setempat saat penerimaan narapidana teroris tersebut. "Mohon doanya agar saat penerimaan narapidana teroris berjalan aman, lancar dan kondusif," harap Ade Kusmanto.

Polrimemindahkan 155 narapidana teroris ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, setelah terjadi penyerangan oleh napi teroris kepada anggota Brimob di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok. Kepala Biro Penerangan Polri Brigjen Muhammad Iqbal di Depok, Kamis, mengatakan pemindahan sebanyak 155 napi teroris itu ke Lapas Nusakambangan dilakukan setelah para napi teroris menyerah dan dilakukan penggeledahan, untuk memastikan tidak ada senjata.

Mabes Polri, kata dia, juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), untuk memindahkan 155 napi teroris itu dengan pengawalan ketat. "Mungkin siang hari ini sudah tiba di Nusakambangan," katanya lagi.

Iqbal menjelaskan drama penyerangan yang dilakukan para napi teroris terhadap anggota Brimob yang bertugas di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok berlangsung selama 38 jam. Tetapi, akhirnya dapat dilumpuhkan pada Kamis dini hari, setelah terjadi kontak senjata.

Menurut Iqbal, setelah para napi teroris dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, saat ini penyidik dari Mabes Polri sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Olah TKP kemungkinan dilakukan sampai nanti malam, untuk mencari senjata-senjata dan pecahan kaca yang digunakan napi teroris untuk menyerang anggota Brimob yang bertugas di rutan," katanya lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement