Kamis 10 May 2018 02:38 WIB

Masih Ada 30-an Napi Teroris Pegang Senjata di Mako Brimob

Polri masih mengupayakan negosiasi dengan para napi

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Karo Penmas Polri, Brigjen Muhammad Iqbal dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto memberikan konferensi pers terkait perkembangan pascakerusuhan di Rutan Brimob di Markas Direktorat Polisi Satwa Baharkam Mabes Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5) malam.
Foto: Fuji Eka Permana
Karo Penmas Polri, Brigjen Muhammad Iqbal dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto memberikan konferensi pers terkait perkembangan pascakerusuhan di Rutan Brimob di Markas Direktorat Polisi Satwa Baharkam Mabes Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menginformasikan masih ada sekitar 30 sampai 40 narapidana (napi) teroris di Mako Brimob yang memegang senjata. Karena itu, Polri masih melakukan negosiasi dengan mereka.

"Negosiasi-negosiasi yang lain masih dilakukan karena senjata masih ada di dalam," kata Irjen Setyo saat konferensi pers di Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri, Depok, Kamis (10/5) dini hari.

Menurutnya, narapidana yang memegang senjata masih ada di dalam. Sehingga masih rawan.  "Masih banyak hal yang akan dilakukan Polri," kata Setyo.

Ia juga menyampaikan ada sekitar 30 sampai 40 narapidana dari golongan keras. Narapidana tersebut menguasai senjata. Terkait jumlah dan jenis senjata yang dikuasai narapidana, Irjen Setyo menyampaikan, hal itu bukan untuk dikonsumsi umum.

 Sebelumnya, seorang polisi bernama Brigadir Iwan Sarjana yang menjadi sandera narapidana teroris di rumah tahanan Markasa Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Penyelamatan Brigadir Iwan dilakukan melalui proses negosiasi. Brigadir Iwan diselamatkan pada Kamis (10/5) sekitar pukul 00.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement