Selasa 08 May 2018 22:47 WIB

Jumlah Nyawa Hilang di Jalan Raya Meningkat di Tasikmalaya

Penyebab kecelakaan didominasi faktor kelalaian.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Kecelakaan lalu lintas
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kecelakaan lalu lintas

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tasikmalaya mendata tingginya jumlah kecelakaan di jalan raya. Korban tewas dan luka yang timbul akibat kecelakaan juga tidak bisa dikatakan sedikit.

Kanit Laka Lantas Polresta Tasikmalaya Ipda Dedi Haryana menyebut, sepanjang Januari-April 2018, jumlah kecelakaan mencapai 88 kasus. Dari jumlah itu, 43 korban tewas. Sedangkan 92 orang menjadi korban luka-luka. Adapun kerugian material diperkirakan sebanyak 47 juta rupiah.

"Angka ini meningkat kalau dibandingkan pada periode sama tahun lalu dengan jumlah meninggal akibat kecelakaan 25 orang, luka berat sebanyak 20 orang, dan luka ringan 75 orang. Jumlah kejadian mencapai 85 kejadian," katanya pada wartawan.

Ia menilai penyebab kecelakaan didominasi faktor kelalaian. Selain itu, lokasi kecelakaan mayoritas terjadi di jalur lintas provinsi yaitu di jalur Kadipaten-Ciawi-Jamanis. Apalagi di jalur itu terdapat tanjakan gentong yang kerap menyulitkan pengendara hingga tak jarang menyebabkan kecelakaan.

"Memang daerah Gentong, Kadipaten-Ciawi-Jamanis itu titik jenuh pengendara. sedangkan ketersediaan tempat istirahat tidak banyak, hanya rumah makan. Jadi pengendara itu biasanya sudah lelah, tetapi dipaksakan ya akhirnya bisa saja kecelakaan," ujar Dedi.

Tak hanya di jalan lintas provinsi, ada pula kecelakaan di jalan perkotaan karena tingginya tingkat lalu lintas di sana. Contohnya ialah di simpang Linggajaya, jalan raya Mangkubumi, dan jalan raya Kawalu. Khusus di jalan raya Kawalu penyebab kecelakaan karena jalan melewati area perbukitan. "Mayoritas pengendara yang mengalami kecelakaan itu pengendara sepeda motor. Mereka yang meninggal dunia rata-rata ugal-ugalan, tidak patuh terhadap aturan," ucapnya.

Dalam upaya mengatasi angka kecelakaan, Satlantas Polresta Tasik melakukan berbagai operasi seperti Lodaya, Patuh Jaya. Menurutnya, berbagai upaya itu bisa menekan angka kecelakaan. Dalam perbandingan angka kecelakaan di 2017 memang turun dibanding 2016. "Waktu 2017, angka kecelakaan 271, kalau tahun 2016 sampai 322 kejadian. Berarti ada penurunan," tuturnya.

Walau angka kecelakaan turun, angka kematian disebabkan kecelakaan mengalami peningkatan. Berdasarkan data Satlantas tahun 2017 menyebutkan jumlah pengendara meninggal dunia akibat kecelakaan 101 orang, luka berat 33 orang dan luka ringan 252 orang. Sedangkan pada tahun 2016, jumlah pengendara yang meninggal dunia 87 orang, luka berat 18 orang dan luka ringan 372 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement