REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pendampingan kepada dua peserta ujian seleksi SBMPTN 2018 yang berkebutuhan khusus. Keduanya merupakan peserta kelompok Sosial Humaniora (Soshum).
Sekretaris Sub Panitia Lokasi (Panlok)Undip, Prof Edy Riyanto mengatakan, ada dua peserta kelompok Soshum dalam kategori berkebutuhan khusus. Mereka mengikuti ujian SBMPTN dengan pendampingan oleh pengawas yang ditunjuk panitia.
Undip berkomitmen untuk memfasilitasi semua peserta. Pendampingan peserta yang berkebutuhan khusus diberikan hanya apabila mereka benar- benar membutuhkan.
"Misalnya mereka yang penyandang tunanetra, sehingga perlu ada pendampingan untuk membacakan soal atau petunjuk dan ketentuansoal dalam tes tersebut," jelas Guru Besar Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip ini, Selasa (8/5).
Edy juga menjelaskan seperti tahun sebelumnya pelaksanaan ujian masuk SBMPTN 2018 di Panlok 42 Semarang, di pisahkan dalam tigakelompok kelompok.
Masing- masing Sosial Humaniora (Soshum)di sub panlok Undip; Kelompok Sains dan Teknologi (Saintek) di sub panlok Unnesdan kelompok campuran di sub panlok di UIN Walisongo.
Selain itu pelaksanaan ujian masuk jugadi gelar di Universitas Tidar Magelang, yang sudah 4 tahun terakirtelah berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Sebanyak 18.490 peserta dari kelompok Soshum mengikuti seleksi ujian masuk SBMPTN 2018 berlokasi di Undip dan beberapa SMA yang berada sejumlah lokasi di Kota Semarang.