REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ujian tulis dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 resmi berlangsung di 42 panitia lokal yang terdiri dari 85 perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tidak terkecuali, 365 peserta berkebutuhan khusus.
Ketua Panitia Pusat SNPMB PTN 2018, Ravik Karsidi menuturkan, peserta ujian yang berkebutuhan khusus akan tetap dilayani sebaik-baiknya. Termasuk, untuk mendapat pendampingan bila diperlukan.
"Misalnya, bagi peserta disabilitas netra didampingi oleh pengawas khusus," kata Ravik, Selasa (8/5).
Ia menerangkan, tahun ini untuk peserta berkebutuhan khusus, SBMPTN diikuti sebanyak 365 peserta yang terdiri dari 122 peserta disablitas rungu, 107 disabilitas netra, 43 disabilitas wicara dan 93 disabilitas daksa.
Mereka menjadi bagian dari total 860.001 total peserta yang terdiri dari Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) sebanyak 833.820 peserta, dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta.
"UTBK 26.181 peserta terdiri dari 25.181 peserta menggunakan desktop atau PC, dan 1.000 peserta menggunakan tablet atau telfon pintar berbasis android," ujar Ravik.
Ravik menambahkan, peserta yang memilih prodi bidang seni dan keolahragaan selain ujian tulis akan mengikuti uji keterampilan yang dilaksanakan pada Rabu (9/5) besok atau Jumat (11/5) di masing-masing perguruan tinggi penyelenggara uji keterampilan.
Peserta uji keterampilan sebanyak 55.394 yang terdiri dari 28.663 Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, 14.753 Seni Rupa, Desain dan Kriya, 3.205 Seni Musik, 1.605 Film dan Televisi, 3.139 Sendratasik, 1.673 Tari, 776 Fotografi, 582 Seni Karawitan, 560 Teater dan Seni Pertunjukkan serta 438 Etnomusikologi.
Dimulainya SBMPTN ditandai penyerahan Naskah Soal Ujian (NSU) secara simbolis dari Menristekdikti kepada Ketua Panitia Pusat SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha Bali pada Selasa (8/5) pagi.