REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBDKotaBatu, Ahmad Khoirur Rochim menyatakan, pihaknya akan segera memetakan potensi ancaman kekeringan dan kebakaran lahan di Kota Batu. Upaya ini perlu dilakukan karena sejumlah daerah di Indonesia akan memasuki musim kemarau.
Untuk langkah pertama, Rochim menyatakan, BPBD sudah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Kota Batu pada musim kemarau. Menurut dia, ada dua potensi ancaman yang dapat terjadi di Kota Batu seperti kebakaran lahan dan kekeringan.
"Dan kemudian kami juga akan melakukan kajian cepat untuk memetakan potensi ancaman dan menganalisa kebutuhan," kata Rochim, Selasa (8/5).
Untuk kekeringan, Rochim mengaku belum terpetakan secara detail. Hal ini dapat terjadi karena historis musim kemarau tahun-tahun sebelumnya belum pernah terjadi kekeringan. Namun sesuai SOP, setiap tahun BPBD tetap akan melakukan koordinasi dengan desa/kelurahan yang berpotensi kekeringan.
"Tapi kami belum mendapatkan informasi/data kekeringan sampai saat ini," tegasnya.
Sementara ihwal potensi ancaman kebakaran, Rochim menyebutkan terdapat dua lokasi yang dapat menjalani bencana tersebut. Lokasi tersebut, yakni kawasan perhutani di sisi barat dan utara Kota Batu. Selanjutnya, Taman Hutan Rakyat R. Soeryo yang berada di Lereng Gunung Arjuno.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
