REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga sayuran dan harga daging ayam di pasar tradisional Kota Sukabumi mengalami kenaikan menjelang puasa. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya pasokan barang ke pasaran. "Dari laporan di lapangan terjadi kenaikan pada bawang," terang Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Sukabumi Heri Sihombing kepada wartawan Senin (7/5).
Harga bawang merah mengalami kenaikan sekitar 26,6 persen dibandingkan sebelumnya. Sebelumnya harga bawang merah dijual Rp 30 ribu per kilogram. Namun kini naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram.
Peningkatan harga tersebut Heri mengatakan, disebabkan berkurangnya pasokan bawang ke pasaran. Sementara di sisi lain permintaan tetap yang mengakibatkan harga terkoreksi naik.
Sayuran lainnya yang mengalami kenaikan harga adalah kentang. Awalnya harga kentang Rp 12.500 per kilogram menjadi Rp 13 ribu per kilogram.
Selain sayuran komoditas lainnya yang merangkak naik adalah daging ayam. Harga daging ayam awalnya Rp 35 ribu per kilogram naik menjadi Rp 36 ribu per kilogram.
Heri mengungkapkan, untuk komoditas lainnya terpantau masih stabil dan ada sejumlah barang yang mengalami penurunan harga. Contohnya cabai merah jenis TW turun dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 36 ribu per kilogram. Turunnya harga karena kurangnya permintaan warga.
Menurut Heri, petugas akan terus memantau pergerakan harga hingga mendekati bulan puasa nanti. Di samping harga, pemerintah juga berupaya memastikan pasokan sembako lancar ke pasaran.
Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Gudang Asep Mulyana (34 tahun) mengatakan, harga sayuran biasanya mengalami kenaikan menjelang puasa. "Saat ini rata-rata harga sayuran memang belum naik kemungkinan menjelang puasa," cetus dia.
Sementara itu salah seorang pedagang sayuran Saepudin (28) mengatakan, harga daging ayam akan terus mengalami kenaikan hingga satu pekan memasuki bulan puasa. Biasanya setelah itu harga daging ayam akan kembali normal.
Kenaikan harga jelang puasa jelas memberatkan warga. Salah seorang warga Lembursitu, Rina (45) mengatakan, daya beli masayarakat saat ini masih rendah sehingga belum tentu menjangkau kenaikan harga sembako. Dia berharap pemerintah bisa mengendalikan harga sembako di pasaran. Targetnya harga sembako tidak mengalami peningkatan pada saat menjelang puasa atau pada menjelang lebaran nanti.