Sabtu 05 May 2018 06:45 WIB

RSUD Tarakan Sempat Rawat 7 Korban Sembako Monas

Dua anak tewas dalam insiden pembagian sembako gratis di Monas, Sabtu pekan lalu.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur RSUD Tarakan dr Yudi Amiarno mengungkapkan ada tujuh korban yang dibawa ke rumah sakit yang berjarak tak sampai tiga kilometer dari lokasi pembagian sembako gratis Forum Untukmu Indonesia. Menurut Yudi, dua korban cilik, M Rizki Saputra (10) dan Mahesa Junaedi (12), datang dalam keadaan berat.

Yudi menjelaskan tidak terdapat tanda-tanda Mahesa dan Rizki terinjak pengunjung lain. Berdasarkan pemeriksaan dokter, keduanya terlihat menunjukkan gejala heat stroke, yaitu kepanasan dan kekurangan cairan.

"Tapi kami kan tidak tahu di lapangannya mereka kenapa-kenapa sebelumnya," kata Yudi.

Sewaktu datang ke rumah sakit, Mahesa dan Rizki mengalami demam dan muntah. Rizki sempat kejang.

Keduanya langsung mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat. Dokter memberikan cairan infus untuk merehidrasi tubuh korban. Obat pereda demam juga diberikan.

photo
Pertanda dehidrasi.

Mahesa meninggal di hari yang sama dengan penyelenggaraan kegiatan amal tersebut, yakni Sabtu (28 April) lalu. "Mahesa meninggal agak malam sekitar pukul 19:00 WIB," ungkap Yudi.

Sementara itu, Rizki sempat dirawat inap. Akan tetapi, malaikat maut menjemputnya pada keesokan harinya, Ahad  (29 April).

Yudi menjelaskan seluruh korban tragedi sembako Monas segera mendapatkan pelayanan medis. RSUD Tarakan tidak memprioritaskan urusan administrasi saat menerima pasien gawat darurat.

"Standar Operasional kami waktu responsnya tidak sampai lima menit dan pendaftaran bisa diwakilkan oleh pengantar pasien," ungkapnya.

Terkait penyebab pasti kematian kedua bocah malang tersebut, Yudi memaparkan hal itu hanya bisa terkuak lewat autopsi.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginginkan kepolisian cepat mengusut kasus meninggalnya dua anak yang terjadi saat antre sembako di Monas. Ia bahkan tak sabar ingin segera memberi keterangan ke polisi terkait kronologi kejadian.

"Saya siap sekali dan kami akan kumpulkan data yang diperlukan kepolisian," kata dia di Jakarta, Jumat (4/5).

Sandi mengatakan siap menjelaskan kepada kepolisian ihwal acara bagi sembako di Monas yang berujung pilu. Politikus Gerindra ini mengaku memiliki data lengkap terkait detail kejadian yang menyebabkan dua anak Jakarta meninggal dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement