REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) berlibur ke Aceh hingga triwulan pertama tahun ini meningkat 14,65 persen dengan total 9.808 orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyuddin di Banda Aceh, Kamis (3/5), mengatakan provinsi bagian paling Utara di Sumatra ini memiliki banyak daya tarik bagi wisman.
"Tercatat 2017 secara kumulatif turis asing yang masuk melalui pintu kedatangan di Provinsi Aceh dari Januari-Maret cuma 8.555 orang, sedangkan periode yang sama di tahun ini berjumlah 9.808 jiwa," katanya.
Masyarakat di Aceh yang ramah kepada para pendatang, kata dia, selain memang memiliki banyak tempat-tampat objek wisata alam, seperti pantai hingga Museum Tsunami menjadi daya tarik tersendiri.
Negara asal wisman, yakni Malaysia masih mendominasi tingkat kunjungan untuk berlibur selama beberapa hari di Aceh dalam tiga bulan terakhir di tahun 2018 tercatat 7.668 orang.
Diikuti turis berasal dari Negeri Paman Sam, yaitu Amerika Serikat berjumlah 307 jiwa, lalu Cina 246 orang, Negara Ratu Elizabeth yakni Inggris 227 jiwa, dan Australia sejumlah 199 orang.
"Mereka ini (wisman), masuk ke Aceh dengan melewati pintu Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya tahun ini telah menetapkan "Top 5" pasar utama turis asing berdasarkan kriteria 3S, yakni size, sustainability, dan spending atau ukuran, keberlanjutan, dan pengeluaran.
Arief mengatakan, kelima tersebut diambil dari 14 pasar utama dan sebelumnya telah disasar Indonesia. "China, Eropa, Australia, Singapura, dan India sebagai 'Top 5' pasar utama wisman 2018," ujarnya.
Menpar menargetkan peningkatan wisman yang datang ke Tanah Air mencapai 17 juta wisman dan 270 juta wisatawan nusantara (wisnus).
"Jumlah itu, tentu akan terus meningkat di 2019 yakni menjadi 20 juta wisman dan 275 juta wisnus," kata Menpar Arif.