REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan siap menjelaskan kepada kepolisian ihwal acara pembagian sembako di Monas yang berujung pilu. Sandi mengaku memiliki data lengkap terkait detail kejadian yang menyebabkan dua anak Jakarta meninggal dunia. "Kita akan kooperatif sekali dan kita akan berikan keterangan sesuai dengan apa yang diminta Polda Metro Jaya," kata Sandi di Jakarta, Kamis (3/5).
Sandi mengatakam, pemprov sudah melakukan kajian sebelum, ketika dan pascakejadian. Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah memberikan laporan kepadanya tentang detail kejadian. Ia siap memberikannya kepada polisi untuk kepentingan pengungkapan kasus tersebut.
Ia menyerahkan seluruhnya kepada kepolisian terkait dugaan adanya tindak pidana dalam peristiwa meninggalnya dua bocah Pademangan, Jakarta Utara saat bagi-bagi sembako di Monas. Ia berharap keluarga korban mendapat keadilan dari kemungkinan adanya kelalaian dalam penyelenggaraan acara.
"Kita serahkan untuk pengusutan dan untuk bagaimana mencari keadilan yang diinginkan Bu Kokom dan keluaga Mahesa ini kepada kepolisian," ujar dia.
Sandi juga berharap panitia penyelenggara acara 'Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4) lalu bersikap ksatria mempertanggungjawabkan peristiwa tersebut. Bagaimanapun, kesaksian ibu salah satu korban menjelaskan bahwa anaknya meninggal setelah mengantre panjang untuk mendapat sembako.
"Kita tidak bisa beda-bedakan termasuk untuk Ibu Kokom, yang kami harapkan panitia bisa gentleman, sikapnya kesatria, minta maaf," katanya.