REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut, Jawa Barat mengakui beras yang dihasilkan dari petani Garut mengalami surplus. Alhasil sebagian besar beras bisa memasok kebutuhan pasar luar kota semisal Bandung, Jakarta dan kota besar lainnya.
"Sebagian besar beras kami ke luar kota, karena kami surplus," kata Plt Kepala Distan Beni Yoga setelah inspeksi mendadak pasokan pangan di Pasar Induk Ciawitali, Garut pada Rabu (2/5).
Ia menyebut produksi beras di Garut mencapai 117 ribu ton sebagai hasil panen April, Mei dan panen yang akan datang Juni 2018. Adapun untuk kebutuhan di Garut hanya 28.287 ton saja per bulan. Dengan demikian terjadi surplus dan diperkirakan stok beras akan tersedia hingga lima bulan ke depan.
"Pada April, Mei, Juni posisi stok beras 117 ribu ton, kebutuhan per bulan di Garut 28.287 ton. Tentu stok ini bisa cukup lima bulan ke depan," ujarnya.
Ia menjelaskan beras berbagai jenis dan kualitas itu sudah cukup memenuhi kebutuhan pangan beras masyarakat Garut. Sehingga sisa surplus didistribusikan ke luar kota. "Beras Garut itu ada yang ke Bandung, ada juga ke Cipinang, Jakarta," ucapnya.