REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta siswa sekolah menengah atas dan sederajat agar tidak melakukan konvoi atau arak-arakan dengan sepeda motor merayakan kelulusan mereka.
"Saya mohon jangan saling konvoi di jalan, jangan saling bajunya dicoret-coret," kata Sultan seusai peringatan Hardiknas di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Rabu (2/5).
Menurut Sultan, untuk merayakan kelulusan lebih baik siswa melakukan kegiatan yang bermanfaat serta menyampaikan rasa bakti mereka kepada orang tua. "Lebih baik melakukan kegiatan yang bermanfaat, lebih baik pulang ke rumah dan sujud kepada orang tua yang telah membesarkan dan membiayai," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan telah mengirim surat kepada seluruh kepala sekolah SMA sederajat untuk tidak membiarkan siswanya menggelar konvoi atau arak-arakan di jalanan. "Sekolah harus bisa mengatur supaya tidak ada konvoi," katanya.
Menurut Aji, jika masih ada konvoi di jalanan, akan menjadi catatan bagi sekolah yang menandakan ketidakmampuan melakukan upaya pencegahan kepada siswa. "Kalau masih ada konvoi, sekolah akan berkoordinasi dengan kepolisian. Sekolah tidak bisa melakukan upaya persuasif," katanya.
Pada Kamis (3/5) pukul 10.00 WIB, kelulusan siswa SMA/SMK sederajat akan diumumkan secara serentak. Meksi demikian, mekanisme pengumuman itu diserahkan kepada masing-masing sekolah.
"Silakan saja caranya seperti apa? Ada yang sekaligus diberikan secara bersamaan, ada yang diajak keluar daerah, dan ada yang diumumkan secara online," kata Aji.