Kamis 03 May 2018 00:53 WIB

10 Penerbangan Adisucipto Terlambat

Keterlambatan disebabkan kepadatan jalur lalu lintas di Bandara Adisucipto.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah calon penumpang memadati terminal keberangkatan Bandara Adisucipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (14/4).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah calon penumpang memadati terminal keberangkatan Bandara Adisucipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 10 Penerbangan di Bandara Adisucipto, DI Yogyakarta mengalami keterlambatan keberangkatan. Penerbangan yang semula dijadwalkan berangkat pada pukul 18.30 hingga 20.30 dijadwalkan berangkat pada rentang waktu 22.15 hingga 22.50.

Salah satu penumpang Batik Air dengan nomer penerbangan ID 6367, Erlinda mengaku kesal dengan jadwal penerbangan yang tidak pasti dan mengalami keterlambatan.

"Saya gak tahu kenapa ini, alasan petugas kepadatan lalu lintas," ujar Erlinda kepada Republika, Rabu (2/5).

Sepuluh penerbangan yang mengalami Delay antara lain; Garuda Indonesia GA 219 tujuan Jakarta. Lion Air JT 664 Tujuan Balikpapan, Lion Air JT 545 Tujuan Jakarta, Batik Air ID 6367 Tujuan Jakarta, Lion Air JT 568 Tujuan Denpasar, Lion Air JT 271 Tujuan Padang. Sedangkan 4 penerbangan lainnya merupakan penerbangan yang dijadwalkan berangkat sejak pukul 18.30, namun baru diberangkatkan pukul 20.20.

Pantauan Republika, para penumpang tampak memadati kursi tunggu. Keterbatasan kursi tunggu membuat para penumpang harus duduk di lantai dan pelataran toko souvenir di waiting room.

Coorporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala menjelaskan, keterlambatan datangnya Lion Aie Group dikarenakan adanya kepadatan jalur lalu lintas di Bandara Adisucipto.

"Menurut pantauan kami, ini memang terjadi kepadatan lalu lintas dari dan ke Yogyakarta," ujar Danang kepada Republika.

Sedangkan petugas bandara, menyebutkan alasan yang sama. Pihak Angkasa Pura I hingga kini belum bisa memberikan alasan mengapa terjadi keterlamabatan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement