REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Iran, Masuomeh Ebtekar berkunjung ke Indonesia dan menemui Menko PMK, Puan Maharani di kantornya. Di depan Mousameh, Puan Maharani menjelaskan apa saja yang sudah dilakukan negeri ini terkait pemberdayaan perempuan.
"Pemerintah melalui Kemenko PMK sangat menyambut baik dan terus mendorong upaya kerja sama yang dijajaki Pemerintah Iran, khususnya di bidang pemberdayaan perempuan. Ke depan, diharapkan kerja sama yang sudah baik ini dapat meluas lagi ke bidang-bidang lainnya termasuk ekonomi," kata Menko Puan Maharani kepada wartawan usai menerima Masuomeh Ebtekar di ruang pertemuan utama Kantor Kemenko PMK, Rabu (2/5) pagi.
Ada banyak kerja sama yang bisa dijalin antara Indonesia dengan Iran, terutama soal pemberdayaan perempuan dan anak. Puan menjelaskan, mulai dari upaya perlindungan, penguatan pendidikan, kesehatan, hingga upaya kemandirian ekonomi. Kepada Mousameh, Puan jelaskan juga pentingnya pendidikan bagi perempuan demi kemajuan mereka dan anak-anak di masa depan.
"Di bidang politik, kami terus mendorong keterpenuhan kuota 30 persen untuk perempuan di parlemen agar perempuan dapat mewakili suara kaumnya. Selain itu, kami punya Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat melatih perempuan Indonesia untuk mandiri secara ekonomi sambil coba menyehatkan keluarganya dengan memberikan makanan bergizi," jelas menteri koordinator termuda di jajaran kabinet Jokowi-JK ini.
Tidak hanya itu, perempuan Indonesia juga diberdayakan dengan memanfaatkan program Dana Desa. Harapannya, para ibu di desa bisa menciptakan bahan pangan penuh gizi menggunakan bahan pangan lokal yang menjadi potensi di desa itu. Puan juga memaparkan bantuan pemerintah bagi warga miskin hingga siswa tidak mampu melalui Kartu Indonesia Pintar yang sudah dibagi kepada sekitar 19,7 juta anak sekolah. Ada juga Kartu Indonesia Sehat yang di tahun 2019 nanti diharapkan bisa memenuhi pelayanan kesehatan seluruh warga secara gratis.
"Melalui koordinasi antar kementerian teknis yang berada di lingkup koordinasi Kemenko PMK, saya akan minta terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk menindaklanjuti peluang kerja sama dengan Iran ini. Begitu juga dengan peluang kerja sama bidang lingkungan hidup. Indonesia siap berbagi pengalaman dan diajak bekerjasama," jelas Puan.
"Khusus untuk ekonomi perempuan, kita berharap kerja sama kedua negara di bidang ini dapat menciptakan para perempuan yang dapat menjaga tidak hanya keluarganya tetapi juga ekonomi keluarganya," lanjut dia.
Masoumeh sendiri sebenarnya sudah empat kali datang ke Indonesia sejak menjabat sebagai Wapres Iran. Wapres Iran dipuji Puan sebagai sosok yang sangat peduli dengan kelestarian lingkungan, penangananan masalah sampah plastik dan menjaga mata air. Dalam kesempatan ini, Masoumeh juga bercerita kalau perempuan di Iran sangat sibuk mengejar pendidikan. Sudah 27 persen di antaranya merupakan perempuan dengan pendidikan tinggi.
"Kami memberikan pendidikan tambahan bagi mereka yang mau merintis usaha, mulai dari pelatihan, pengelolaan, hingga marketingnya. Kami berikan pula mereka pelatihan teknologi informasi agar nantinya mereka dapat memasarkan hasil usaha mereka bahkan ke dunia," kata Mousameh.
Pertemuan diakhiri dengan undangan Mousameh kepada Menko Puan untuk datang ke Iran dan. Mousameh juga memberi penghargaan atas sambutan hangat Pemerintah Indonesia kepada delegasi Iran yang dipimpinnya.