Rabu 02 May 2018 13:14 WIB

Jokowi Minta Jakarta Beralih ke Bus Listrik

Ketergantungan industri terhadap BBM akan tergeser dengan energi terbarukan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ani Nursalikah
Bus bertenaga listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEX) 2018 di Jakarta.
Foto: Republikar
Bus bertenaga listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEX) 2018 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Indonesia semakin berinovasi di era revolusi teknologi ini. Ia menilai era revolusi teknologi di bidang energi terbarukan akan menggeser ketergantungan sektor industri terhadap minyak bumi dan gas ke energi terbarukan.

Menurut dia, permintaan terhadap minyak dan gas di tahun-tahun mendatang akan semakin berkurang. Salah satu penyebabnya munculnya inovasi kendaraan listrik dan elektrifikasi.

"Minggu yang lalu saya baca di Bloomberg yang menggambarkan perkembangan bus listrik dan mobil listrik di Cina. Ini sebuah fenomena yang sudah mulai meluas di berbagai negara," ujar Jokowi saat meresmikan pembukaan The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/5).

Dari artikel yang dibacanya disebutkan sebanyak 16.300 bus kota dan angkutan publik lainnya telah beralih ke bus listrik di salah satu kota di Cina, Shenzhen. Setiap tahun, negara tersebut juga tengah mengganti 100 ribu bus kota dan angkutan publik lainnya dengan angkutan berbahan bakar listrik.

Karena itu, ia pun meminta agar Indonesia, khususnya Jakarta, mulai menerapkan inovasi-inovasi tersebut. "Ini mestinya dimulai dari Jakarta dulu, Pak Wakil Gubernur di sini hadir. Ganti busnya yang listrik," kata dia, disambut riuh tawa para hadirin.

Fenomena kendaraan listrik ini disebutnya telah menjalar ke kota lainnya di seluruh dunia, termasuk London, Paris, Los Angeles, dan Mexico City.

"Dan sebentar lagi, nanti Jakarta. Tapi terserah Pak Gub dan Pak Wagub," tambah Jokowi.

Munculnya kendaraan listrik ini akan berpengaruh terhadap permintaan minyak bumi dunia hingga sekitar 279 ribu barel per hari. Bahkan, menurut Jokowi, angka ini sama dengan total konsumsi nasional tahunan negara Yunani.

"Dan dari 279 ribu barrel per hari yang dihemat sekitar 233 ribu barrel per hari, dihemat melalui elektrifikasi bus listrik dan bus angkot," kata Presiden.

Semakin berkurangnya ketergantungan industri terhadap bahan bakar minyak juga dipicu oleh semakin tingginya harga minyak dunia dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai sektor industri pun disebutnya akan beralih ke teknologi-teknologi terbarukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement