Sabtu 28 Apr 2018 18:49 WIB

Sekjen PAN: Selain Prabowo, Gatot Masuk Radar Kami

Eddy mengatakan publik menghendaki lebih banyak pilihan di Pilpres 2019

Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengeluarkan statemen mendukung Ketua Umum Partai Gerindra pada Pilpres 2019. Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno mengatakan bahwa masukan Amien Rais merupakan pandangan yang penting untuk dibahas secara serius di internal partai.

Kendati demikian, keputusan siapa capres yang akan diusung akan diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas), sesuai AD/ART partai. Menurut Eddy, capres yang akan diusung PAN harus memenuhi beberapa kriteria. Namun, yang penting, calon itu harus mampu membela rakyat dan membela umat.

"Ada beberapa kriteria capres yang akan diusung PAN seperti harus memiliki ketegasan dalam bertindak, pro-ekonomi kerakyatan dan yang tidak kalah penting adalah dekat dengan umat. Di antara tokoh yang kita jalin komunikasi politik ada beberapa yang memenuhi kriteria tersebut. Pak Gatot Nurmantyo termasuk di antaranya," kata Eddy di Jakarta, dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Sabtu (28/4).

Eddy yang juga ahli di bidang perbankan dan keuangan ini menegaskan bukan berarti Prabowo akan disampingkan dalam bursa capres yang akan diusung PAN. Karena biar bagaimanapun juga kriteria yang diinginkan PAN ada juga di dalam diri Prabowo.

"Pak Prabowo sudah lama masuk radar kita. Namun selain memenuhi kriteria yang menjadi patokan kami, kita tengah menguji tesis bahwa publik menghendaki lebih banyak pilihan di pilpres 2019," jelasnya.

Meskipun demikian, Eddy mengaku keputusan mendukung capres tidak bisa hanya dilakukan di tingkat Dewan Pimpinam Pusat (PAN). Tapi pihaknya harus mendengar aspirasi dan masukan kader ditingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), hingga tingkat ranting.

"Kami di DPP tidak bisa memutuskan sepihak. Oleh karena itu kita tunggu saja saat rakernas sosok yang kita usung, apakah si A, B atau bahkan C, sambil mengindikasikan tetap dibukanya peluang untuk pembentukan poros ketiga," tegas Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement