Sabtu 28 Apr 2018 18:38 WIB

Asia Africa Carnaval Meriahkan Kota Bandung

Asia Africa Carnaval 2018 merupakan bagian dari rangkaian Asia Africa Week 2018

Peserta karnaval menyuguhkan seni budaya di depan panggung VIP di depan Gedung Merdeka, kota Bandung, Jawa Barat
Foto: Republika/Hazliansyah
Peserta karnaval menyuguhkan seni budaya di depan panggung VIP di depan Gedung Merdeka, kota Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lebih dari 2.000 peserta memeriahkan ajang Asia Africa Carnaval 2018 yang berlangsung di sepanjang jalan Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/4). Para peserta tidak hanya datang dari sejumlah daerah di dalam negeri, tapi juga negara-negara dari benua Asia-Afrika dan negara lainnya.

Selain penampilan seni budaya dari perwakilan negara anggota Asia-Afrika, acara ini juga melibatkan negara-negara sahabat, Bandung Sister Cities dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Asia Africa Carnaval 2018 merupakan bagian dari rangkaian Asia Africa Week 2018 yang berlangsung mulai 23 hingga 29 April 2018.

"Asia Africa Carnaval merupakan salah satu acara besar dalam ajang Asia Africa Week 2018 yang digelar dalam rangka memperingati 63 tahun perjanjian negara-negara Asia-Africa di Bandung," ujar Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin.

Ia mengatakan, sesuai dengan tema yang diangkat dalam Asia Africa Week kali ini, yakni Respect for Diversity, diharapkan kemeriahan karnaval dapat mempererat kebersamaan. Serta meningkatkan toleransi yang lebih menempatkan kepentingan umum dibanding kepentingan individu dan kelompok.

"Dengan acara ini diharapkan dapat semakin membuat Bandung dikenal sebagai ibu kota dari Asia-Africa," ujar Solihin.

Ia tentunya berharap penyelenggaraan ajang yang melibatkan berbagai komunitas kreatif dan industri UKM di Bandung ini juga menunjang pariwisata Kota Bandung. 

Hal senada dikatakan Staf Ahli Menteri Pariwisata bidang Multikultural Esthy Reko Astuti. Ia mengatakan, penyelenggaraan event ini diharapkan dapat semakin meningkatkan sektor pariwisata kota Bandung yang selama ini sudah dikenal begitu luas. Bandung dikatakannya dikenal sebagai kota kreatif dan surga belanja serta kuliner.

"Bandung juga punya sejarah yang luar biasa dimana Bandung menjadi tuan rumah digelarnya Konferensi Asia Afrika di tahun 1955," ujar Esthy Reko Astuti.

Pemerintah pada tahun ini menargetkan kunjungan wisatawan sebesar 17 juta untuk wisatawan mancanegara dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara. Bandung dengan segala daya tariknya, memiliki potensi besar untuk menyumbang wisatawan.

Tahun lalu kota Bandung mendatangkan 173 ribu wisatawan mancanegara dan 4,8 juta untuk wisatawan nusantara.

"Ini bukan angka yang kecil. Sehingga kami harapkan penyelenggaraan Asia Africa Carnaval yang telah memasuki tahun ke-4, ke depannya akan lebih banyak lagi mendatangkan wisatawan," ujar Esthy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement