REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat ASEAN meningkatkan kewaspadaannya terhadap serangan siber di tengah perkembangan e-commerce saat ini. Hal ini disampaikannya saat berpidato di Rapat Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-32 ASEAN di The Istana Singapura.
"Kita tahu terdapat penyalahgunaan data pribadi dari pengguna Facebook. Di ASEAN, kita perlu memastikan kerangka kerja sama di bidang keamanan siber juga memuat perlindungan data pribadi. Untuk itu kerja sama siber merupakan keharusan," ucap Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menilai potensi ASEAN di bidang e-commerce sangat besar. Menurutnya, pada 2025 pengguna internet ASEAN akan meningkat tiga kali lipat menjadi 600 juta. "Pembelanjaan e-commerce diproyeksikan mencapai hampir 90 miliar dolar dan total ekonomi berbasis internet akan mencapai 200 dolar miliar," kata dia, dikutip dari siaran resmi Istana.
Di kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF-World Bank, di Nusa Dua Bali, pada Oktober 2018. Selain itu, Indonesia juga akan menyelenggarakan ASEAN Leaders gathering (ALg), pada 11 Oktober 2018 mendatang.
Pertemuan ALg ini, sambungnya, akan menunjukkan kerja sama yang solid dan kepemimpinan ASEAN dalam mengelola pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik, kesetaraan, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Presiden pun mengundang para Kepala Negara ASEAN untuk hadir di Bali pada Oktober mendatang. "Saya mengundang dan sangat mengharapkan kehadiran Yang Mulia dalam pertemuan tersebut. Sampai bertemu di Bali," ucapnya. Turut hadir mendampingi Presiden dalam rapat pleno tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.