Sabtu 28 Apr 2018 12:35 WIB

TGB Ungkap Pentingnya Fokus Agenda Prioritas Umat

Umat perlu memahami apa-apa yang menjadi agenda prioritas umat dengan baik

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tausiah di Pondok Pesantren Al Mizan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/4).
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tausiah di Pondok Pesantren Al Mizan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID,LAMONGAN -- Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, umat Islam memiliki kepentingan bersama dalam persatuan dan kemajuan bangsa.

"Insya Allah kalau sudah ada semangat persatuan, agenda umat akan lebih mudah kita laksanakan," ujar Gubernur NTB tersebut saat mengisi kajian shubuh di Pondok Pesantren Al Mizan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (28/4).

Umat Islam, lanjutnya, perlu memprioritaskan agenda keumatan yang penting bagi kemaslahatan masyarakat, salah satunya terkait ekonomi kerakyatan. Dengan jumlah umat Islam yang besar dan mayoritas, kemajuan Indonesia sangat bergantung pada umat Islam dalam mengisi setiap ruang perkhidmatan di republik ini.

Menurutnya, umat Islam tak terus menerus memperbincangkan perbedaan dari sisi ibadah, seperti menggunakan qunut saat shalat shubuh berjamaah, atau pun membaca dengan zahr (secara nyaring) atau sirr (secara pelan). Sebagaimana tingginya toleransi umat Islam dengan umat nonmuslim, toleransi dan saling menghargai sesama umat Islam itu sendiri.

"Mari bangun sikap saling menghormati, kita lapangkan dada kita jika ada perbedaan. Insyallah kalau sudah ada semangat persatuan, agenda umat akan lebih mudah kita laksanakan," lanjutnya.

TGB menyampaikan, umat Islam perlu menumbuhkan dan memahami apa-apa yang menjadi agenda prioritas umat dengan baik. "Sesuatu yang perlu didahulukan, didahulukanlah, dan sesuatu yang dirasa tidak terlalu mendesak bisa ditunda. Ini perlu kita pahami sebagai umat. Paham prioritas kita sebagai umat," ucap TGB.

Ia menyebutkan, persatuan umat Islam merupakan sumber energi yang sangat besar bagi kemajuan bangsa. Dahulu saat masa-masa sebelum kemerdekaan, penjajah membiarkan umat Islam membangun masjid dan mushala. Namun, kalau umat Islam menghimpun diri dalam organisasi perjuangan, seperti syarikat Islam yang berfokus pada sektor ekonomi umat, atau Muhammadiyah dengan sisi pendidikan, penjajah akan mempersulitnya.

"Kalau umat berhimpun maka mulai lah dipersulit dan dihalangi karena mereka (penjajah) tahu kalau umat sudah himpun diri dalam organisasi dan sudah tahu prioritasnya, umat Islam sudah masuk dalam tahap konsolidasi dan kekuatan. Mari jadikan sebagai pelajaran. Umat harus bergerak berdasarkan prioritas," paparnya.

Prioritas umat Islam saat ini, kata TGB, terletak pada aspek muamalah. Menurutnya, menjaga akidah dan syariah memang penting, namun tidak juga melupakan sisi muamalah. "Bagaimana membangun hubungan sosial di antara umat dalam memperkokoh persatuan umat demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini," ungkap TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement