REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan masyarakat harus bisa membedakan informasi mengenai elektabilitas capres antara dari konsultan politik dengan surveyor. Fadli menyebut konsultan politik akan memberikan pernyataan sesuai dengan pesanan dari pihak tertentu.
"Surveyor dengan politik konsultan itu harus dibedakan. Kalau surveyor itu tidak men-declare," kata Fadli di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4).
Fadli menyebut hal yang sama juga harus dipilah antara pemgamat politik. Menurut pejabat Wakil Ketua DPR RI itu ada juga pengamat politik yang berbicara sebagai independen namun sebenarnya memberikan pernyataan dan komentar sesuai pesanan.
Fadli mengatakan hal ini menanggapi hasil survei dari sebuah lembaga yang menyebutkan elektabilitas capres pejawat Joko Widodo lebih tinggi dari capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Lembaga itu menyebutkan elektabilitas Jokowi berada di angka 55,9 persen. Sementara elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen.
"Ini untuk semua lembaga survei. Kita sendiri juga punya survei dan angkanya jauh lebih tinggi," ujar Fadli.