REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Anton Charliyan mengatakan salah satu tantangan di Jawa Barat ialah persoalan ancaman keamanan. Anton menyebutkan Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang tinggi tingkat radikalismenya.
"Jawa barat ini sekarang nomor satu soal ancaman keamanannya. 40 persen warganya sudah terkontaminasi gerakan radikal dan intoleransi," kata Antondalam kegiatan Mimpi (Mimbar Pemimpin Indonesia) yang digelar oleh Ikatan Alumni (Ika) Univesitas Padjadjaran dan KPU Jawa Barat, di Graha Sanusi Unpad, Rabu (25/4).
Anton mengaku sangat prihatin akan hal tersebut. Bahkan ia menyebut 80 persen pelaku bom bunuh diri merupakan warga yang berasal dari Jawa Barat. Hal ini tentu dikatakannya harus dicari solusi ke depannya.
Ia menungkapkan persoalan terorisme ini terjadi berhubungan dengan ideologis. Masyarakat rentan terpengaruh pemahaman radikal akibat tidak kuatnya ideologi yang diyakininya.
"Karena kalau ideologi terorisme menyerang masyarakat akan menghasilkan perilaku radikal. Maka persoalan terorisme saya titik beratkan pada ideologis," ujarnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menginginkan penanaman nilai-nilai ideologi Pancasila harus ditingkatkan. Hal ini menjadi upaya penanganan dari sisi pencegahan. Sehingga paham radikal tidak mudah masuk dan mengancam keamanan Jawa Barat.