Rabu 25 Apr 2018 18:57 WIB

Banjir Bandang Terjang Selatan Cianjur

Banjir sempat merendam permukiman warga hingga ketinggian satu meter.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Banjir (ilustrasi)
Foto: TMC
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bencana banjir bandang melanda kawasan selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Rabu (25/4) sore. Peristiwa tersebut terjadi setelah wilayah Cianjur diguyur hujan deras.

Dampaknya, aliran Sungai Cidamar yang berada di Kecamatan Cidaun, Cianjur meluap. Banjir itu sempat merendam permukiman warga dengan ketinggian satu meter. Banjir juga menyebabkan akses jalan di selatan yang menghubungkan Cianjur-Bandung terhambat akibat genangan banjir.

Salah seorang warga yang juga Ketua RW 02 Kampung Limbangan, Desa Sukajadi, Kecamatan Cidaun, Gunawan (47 tahun) mengatakan, banjir bandang terjadi pada Rabu sore. Banjir dilaporkan menggenangi sebanyak 140 unit rumah di tiga kampung, terang dia kepada wartawan.

Ketiga kampung itu yakni Limbangan, Bobojong, dan Erang. Bencana tersebut terjadi terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Cidamar yang dekat dengan permukiman warga.

Gunawan mengatakan air sungai meluap disebabkan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu pagi hingga siang hari. Namun, kini genangan air akibat banjir yang memasuki permukiman warga berangsur surut.

Selain sempat menggenangi rumah, banjir bandang juga menutup akses jembatan penghubung antar kabupaten Bandung-Cianjur. Kejadian itu menyebabkan jalan tersebut untuk sementara tidak bisa dilintasi. Meluapnya air sungai diduga akibat jebolnya tanggul sungai. Sehingga air meluap dan menggenangi jalan serta masuk ke permukiman.

Camat Cidaun Suherlan menambahkan, hingga kini aparat kecamatan masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah warga yang terendam banjir. "Untuk sementara tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat banjir bandang," ujar dia.

Namun, Suherlan mengatakan informasi yang diperolehnya sebagian warga yang rumahnya terendam banjir untuk sementara mengungsi. "Jumlah yang mengungsi juga masih pendataan petugas di lapangan," ujarnya.

Suherlan menuturkan, banjir bandang itu diduga terjadi akibat jebolnya tanggul sungai. Hal itu dikarenakan derasnya arus sungai akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement