Rabu 25 Apr 2018 15:25 WIB

Dua Pemuda Terkapar Akibat Overdosis Obat Batuk Oplosan

Polisi masih menyelidiki penyebab dua pemuda di Purwakarta terkapar.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Obat batuk.
Foto: Wikimedia
Obat batuk.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dua pemuda asal Desa Salamjaya, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, diduga overdosis setelah minum obat batuk oplosan. Dua pemuda tersebut dilarikan ke RSUD Bayu Asih dalam kondisi tak sadarkan diri. Nyawa keduanya terselamatkan setelah mendapat penanganan dari tim medis rumah sakit tersebut.

Informasi yang diterima Republika.co.id, kedua pemuda tersebut berinisial WA (16 tahun) dan Kamaludin (18 tahun). Keduanya diduga overdosis setelah pesta minum obat batuk oplosan di Desa Lembur Situ, Kecamatan Pasawahan.

Sirin (68 tahun), ayah kandung WA, mengaku kaget dengan kondisi anaknya tersebut. Dia diberi tahu pihak rumah sakit kalau WA sudah mendapatkan perawatan bersama rekannya.

"Saya tidak tahu yang dilakukan anak saya di luar rumah. Termasuk temannya itu, saya belum pernah melihatnya," ujarnya saat ditemui di Ruang Kemuning RSUD Bayu Asih, Rabu (25/4).

Sementara itu, Kapolsek Pasawahan AKP Sutejo mengatakan, kedua pemuda itu ditemukan warga tergelak di sisi jalan dalam kondisi tak sadarkan diri. Mereka diduga meminum obat batuk cair oplosan. Pasalnya, di saung sawah yang tak jauh dari ditemukannya kedua pemuda itu, sejumlah bungkus obat batuk cair, gelas plastik minuman ringan, serta obat nyamuk losion ditemukan.

"Bungkus obat batuk cair dan obat nyamuk losion ini sudah kosong. Serta, posisinya berserakan. Diduga, mereka meminum obat batuk yang dioplos dengan obat nyamuk losion," ujar Sutejo.

Menurut dia, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Terutama, penyebab kedua pemuda ini tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Tetapi, kalau miras oplosan sepertinya tidak mungkin. Sebab, setiap malam kami selalu melakukan razia miras," ujar Sutejo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement