Rabu 25 Apr 2018 08:13 WIB

BSI Bersama Aptikom Studi Banding Pendidikan ke Jepang

Aacara ini penting untuk lebih memahami kebutuhan industri langsung dari negara maju.

BSI menjalin kerja sama dengan Universitas Kogakuin Jepang.
Foto: Dok BSI
BSI menjalin kerja sama dengan Universitas Kogakuin Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan tinggi Bina Sarana Informatika (BSI) bersama  Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom) berkunjung ke beberapa universitas yang berada di Jepang, seperti Universitas Kogakuin dan Universitas Shinshu. Kegiatan yang bertemakan Aptikom "Goes to Japan 2018" ini berlangsung selama tujuh hari,  16-22 April 2018.

Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Aptikom  Prof Ir  Zainal A. Hasibuan, MLS, PhD ini terdiri dari  21 pimpinan perguruan tinggi ilmu komputer di Indonesia. Salah satunya Direktur BSI Naba Aji Notoseputro.

Naba menjelaskan,  pada kegiatan studi banding ini ada  beberapa agenda yang dilaksanakan. Pertama, kegiatan Indonesia-Japan Joint International Conference di Universitas Kogakuin dan Shinsu bertemakan ‘Toward ICT and Management In the Future’.

Kedua,  penjajakan kerja sama dengan Universitas Kogakuin dan dilanjutkan dengan kunjungan perguruan tinggi di kampus Universitas Kogakuin yang terletak di Shinjuku dan Hachioji. Selain itu, rombongan juga melakukan  kunjungan perguruan tinggi di Universitas Shinshu di Nagano.

“Ketiga, kunjungan industri ke Net One System Co. Ltd, Gotemba, dilanjutkan dengen kunjungan wisata kota dan budaya. Kegiatan terakhir ditutup dengan 'Cross Culture Program' melalui 'Learn by Doing' dengan cara tinggal di rumah keluarga orang Jepang,” kata Naba melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/4).

Lebih lanjut, Naba menjelaskan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pimpinan perguruan tinggi untuk lebih memahami kebutuhan industri langsung dari negara maju, khususnya Jepang, di mana teknologi terutama teknologi Information, Commuication and Technology (ICT)  sangat berkembang.

 

“Kami berharap, pengetahuan yang telah diterima ini dapat diimplementasikan sejalan dengan sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Hasil akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ICT dan memahami kultur budaya Jepang,” tutur Naba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement