REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dua korban minuman keras (miras) oplosan meninggal dunia setelah sempat dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, Selasa (24/4). Kepala Humas RSUD Dr Soetomo dr Pesta Manurung mengatakan dengan tambahan dua orang itu, total ada enam korban yang tewas setelah sempat kritis di UGD akibat minuman keras oplosan.
"Yang meninggal barusan atas nama Dedik (15) warga Simojawar Gang IV Surabaya," kata Pesta Manurung ketika dikonfirmasi Selasa.
Baca Juga: Pasien Diduga Keracunan Miras Terus Bertambah
Pesta Manurung mengatakan, Dedik meninggal tidak lama setelah dirujuk dari RS BDH Surabaya pada Selasa petang. Sebelumnya, korban meninggal akibat minuman keras oplosan bernama Ashar (28) warga Ampel Mulia sekitar pukul 14.30 WIB.
"Yang melalui UGD itu total yang meninggal sampai saat ini enam, satu lagi di UGD mau kita lakukan cuci darah malam ini (Selasa malam tadi) karena kondisinya buruk juga. Mudah-mudahan tidak terjadi hal buruk," ujar Pesta.
Baca Juga: Polisi Bekuk Dua Peracik Miras Mematikan
Seperti Dedik, Ashar merupakan pasien rujukan dari RSUD Soewandi Surabaya. Enam orang meninggal akibat minuman keras oplosan yang sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo adalah Rio Cresna Putra (21) warga Ploso, Tambak Sari, Soegeng (52) warga Rangkah Rejo Lebar dan Gre Gorius Oky (22) warga Kejawan Keputih Tambak.
Selain itu, Pramuji (51) warga Pacar Keling, Ashar (28) warga Ampel Mulia dan Dedik (15) warga Simo Jawar. Sedangkan yang masih dirawat intensif bernama Soelaiman (49) warga Pacar Keling Surabaya, Wimpi Hartono (40) warga Belahan 1 Pacar Keling Surabaya, Goenadi (52) warga Bronggalan Sawah, Nova Riyanto (34) warga Kapasari Pendukuh Buntu, Wahyu (22) warga Waru, Sidoarjo, Kiki Aries P (33) warga Simolawang, dan Susanto (49) warga Kali Lom.
Baca Juga: Petaka Miras, Petaka Indonesia