Rabu 25 Apr 2018 00:17 WIB

BMKG Sumbar Ingatkan Akhir April Puncak Hujan

BMKG memprediksi, periode akhir April merupakan puncak hujan pertama di tahun 2018.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Hujan
Foto: pexels
Hujan

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Minangkabau Padang Pariaman, Sumatra Barat mengingatkan masyarakat terkait intensitas hujan yang tinggi di pengujung April 2018 ini. BMKG memprediksi, periode akhir April merupakan puncak hujan pertama di tahun 2018.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Budi Samiadji, mengungkapkan bahwa cuaca di wilayah Sumbar sejak Maret hingga Mei cenderung didominasi hujan. Kondisinya berubah pada akhir Mei hingga awal Agustus dengan kondisi atmosfer kering.

"Sementara puncak hujan kedua di tahun 2018 baru akan terjadi pada Oktober-November 2018, kata Budi, Selasa (24/4).

Budi menjelaskan, peningkatan intensitas hujan pada akhir April 2018 disebabkan adanya pertemuan massa udara yang terpantau di atas perairan sebelah barat Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Riau yang mengakibatkan terbentuknya awan-awan hujan.

BMKG menyebutkan, sejumlah daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat intensitas hujan yang tinggi adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman bagian barat dan utara, Agam di Maninjau, Lubuk Basung, serta Malalak dan wilayah di sekitarnya.

Selain itu, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan untuk wilayah Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar bagian Utara, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Talang, Arosuko, Sawahlunto, Sijunjung, dan Payakumbuh.

BMKG merinci bahwa suhu udara rata-rata yang menyelimuti Sumbar berada di rentang 18 hingga 30 derajat Celsius, dengan kelembapan udara di rentang 75-100 persen, dan kecepatan angin yang berhembus dari barat laut ke timur sekitar 20 kilometer per jam.

"Oleh sebab itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaanya terhadap potensi bencana hidrologi seperti banjir dan longsor," ujarnya.

Sementara untuk wilayah perairan Sumbar, potensi gelombang bisa menyentuh ketinggian 2,25 hingga 2,5 meter di daerah Samudra Hindia, sebelah barat Kepulauan Mentawai hingga Samudra Hindia bagian barat Bengkulu. BMKG selalu memberikan perkembangan terkini mengenai perkiraan cuaca baik di darat atau di laut.

"Nelayan dan jasa transportasi laut diimbau agar mewaspadai hal itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement